Tembus 36 %, Ekspor Produk Perikanan ke AS Dinilai Tak Sehat

Tercatat, pertumbuhan konsumsi daging dan makanan laut (seafood) 18 persen tiap tahun.
Salah satu jenis ikan dengan permintaan besar adalah pangasius alias patin.
Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) dan Keamanan Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, telah menutup impor ikan dori atau patin ilegal dari Vietnam.
Akibatnya, suplai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tersendat. Bahkan, beberapa bulan ini harga ikan menjadi naik.
”Namun, kami harap pengusaha tidak hanya melirik potensi lokal, tapi juga ada peluang ekspor,” jelas Budhi.
Kepala Pusat BKIPM Widodo Sumiyanto menambahkan, tren penolakan dari negara tujuan ekspor tiap tahun terus menurun.
Salah satunya dengan menerapkan perbaikan-perbaikan. Bila diketahui ada persoalan, segera dicari akar permasalahan. Kemudian, dilakukan pembinaan.
”Tahun ini ada satu kasus, karena histamin. Sebenarnya itu bisa dihindari,” kata Widodo. (res/c10/oki)
Budhi Wibowo mengatakan, ekspor ke Amerika Serikat (AS) mencapai 36 persen dari total ekspor produk perikanan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pameran Rantai Dingin dan Logistik Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka, Ini Targetnya
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 8,9 Ton Sekam Bakar PT Minaqu Indonesia ke Belanda
- Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Perdana 29.460 Karton Sarden Kaleng Banyuwangi ke Afrika & UEA
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia