Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM

Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM
Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM

Meskipun Temu diblokir dan pesaingnya, Shein tidak menjual pakaian ke Indonesia, platform 'e-commerce' lainnya berkembang pesat.

Dihambat aturan

Menurut pernyataannya, Kementerian Perdagangan Indonesia menolak permohonan Temu untuk masuk Indonesia karena dianggap tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Kemendag menjelaskan barang yang diimpor ke Indonesia harus melalui pihak ketiga, seperti pedagang grosir atau pengecer lokal, jika negara bersangkutan tidak memiliki perjanjian perdagangan impor dengan Indonesia.

Temu menghubungkan produsen yang sebagian besar berbasis di Tiongkok, secara langsung dengan konsumen, sehingga menghilangkan perantara ini.

Itulah salah satu cara Temu menjaga harga produk tetap murah yang juga mendorong produsen bersaing untuk menawarkan harga produk terendah.

Simon mengatakan pihak ketiga yang mengimpor barang ke Indonesia diadakan pemerintah Indonesia untuk menjamin bea masuk dan pajak normal dibayarkan saat barang masuk ke Indonesia.

UMKM tidak bisa bersaing

Larangan bagi Temu didukung oleh Nandi Herdiaman, ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya yang mewakili 8.000 bisnis industri tekstil rumahan di seluruh Indonesia.

Nandi mengatakan warga yang menjual pakaian atau tekstil untuk UMKM tidak dapat mempertahankan biaya dan harga produk serendah barang yang diproduksi massal di Tiongkok.

Aplikasi yang satu ini menjadi aplikasi belanja yang paling banyak diunduh di seluruh dunia pada tahun 2024, namun rencana ekspansi Temu menemui hambatan di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia

Sumber ABC Indonesia
JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News