Temui Nenek Asyani, Menteri Siti: Jangan Menangis

Temui Nenek Asyani, Menteri Siti: Jangan Menangis
Menteri KLH Siti Nurbaya (kiri) melihat kondisi Asyani di Perumahan Banjir, Dusun Kristal, Desa/Kecamatan Jatibanteng, Situbondo, Rabu pagi (18/3). Foto: Rendra Kurnia/Jawa Pos Radar Banyuwangi/JPNN

Di dalam rumah Asyani, Siti hanya berbincang dengan Asyani. Sesekali anak Asyani menjawab pertanyaan Siti karena kondisi ibunya masih lemah. Tidak lebih dari 10 menit, Siti kemudian pamit dan keluar dari rumah Asyani yang berstatus hak pakai dengan ukuran 4 x 6 meter tersebut.

Bersama rombongan, Siti langsung melanjutkan perjalanan menuju lokasi pengolahan kayu, tempat penyitaan barang bukti kayu jati yang diduga ilegal. Sebelum sampai di tempat circle (penggergajian) kayu tersebut, Siti mengaku dirinya diutus Presiden Joko Widodo untuk mengunjungi Asyani.

’’Kami lihat kondisi sekarang ini, memang sengaja datang untuk cek (lokasi penyitaan kayu). Di samping perintah presiden untuk melihat kesederhanaan (Asyani), saya ingin kaitkan dengan kasus hukum,’’ ungkapnya.

Disinggung apakah nanti ada jaminan Asyani bisa bebas murni, Siti menegaskan harus ada keselarasan antara hukum dan keadilan.

’’Karena sudah berada di ranah hukum, pasti nanti argumentasi dan cara-cara hukum yang kami pakai. Tapi, spirit keadilannya harus ada. Itu yang paling penting,’’ tegasnya.

Sementara itu, setelah dijenguk menteri KLH, keluarga Asyani menyatakan sangat berterima kasih karena telah mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Sejumlah anggota keluarga, termasuk Asyani, juga terharu karena ada pejabat tinggi yang mau datang menjenguk tukang pijat tersebut.

’’Kami sangat senang dan berterima kasih telah diperhatikan. Kami benar-benar minta tolong,’’ ungkap Asyani. (rri/c5/end)

 


SITUBONDO - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Siti Nurbaya kemarin (18/3) menemui Nenek Asyani alias Bu Muaris, di Perumahan Banjir, Dusun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News