Tenaga Kesehatan di Indonesia Berjuang Antara Selamatkan Pasien dan Keluarga Sendiri

Tenaga Kesehatan di Indonesia Berjuang Antara Selamatkan Pasien dan Keluarga Sendiri
Tes usap (swab test) COVID-19 dengan cara tes anal dilakukan terhadap warga yang menjalani karantina di China. (AP: Mark Schiefelbein)

"Sebagai rumah sakit khusus COVID, tentu saya khawatir bahwa dia bekerja di sana."

"Namun sejauh ini, menurut saya pengaturan dari rumah sakit cukup baik," kata Irvandi kepada wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya.

"Juga ada pasokan makanan dan vitamin yang baik, sehingga kami percaya dengan keamanan dia ketika bekerja," jelasnya.

Baca juga:

 

Di bulan Februari mendatang, Irvandi mengatakan keluarganya harus menyesuaikan kembali, karena putrinya akan pindah lokasi kerja, yakni ke sebuah Puskesmas sebagai dokter umum dengan risiko yang lebih tinggi.

"Kita masih tidak akan hidup normal seperti keluarga biasa. Untung rumah kami ada beberapa lantai sehingga Dita akan tinggal di lantai atas."

"Dia sudah bilang nanti walau di rumah, masih tidak bisa saling berpeluk melepas rindu, di rumah harus menggunakan masker jadi semua protokol kesehatan tetap dijalankan." kata Irvandi yang sehari-hari bekerja sebagai salah seorang direktur di sebuah bank swasta di Jakarta.

Ajakan untuk perhatikan gejala tidak enak badan

Di Solo, Jawa Tengah, Dedi Widiyanto seorang perawat anestesi di Rumah Sakit Jiwa Daerah dinyatakan positif COVID-19, tertular dari istrinya yang bekerja sebagai perawat di Unit Perawatan Intensif di RS Moewardi.

Sudah tiga bulan dokter muda Nadhira Anindita Ralena dikarantina di salah satu tower di kawasan Wisma Atlet Kemayoran Jakarta

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News