Tenaga Medis Tangani COVID-19 Diusulkan Dapat Piagam Penghargaan 'Pahlawan Kemanusiaan'
jpnn.com, JAKARTA - Kabar duka terus datang di tengah pandemi Covid-19. Tenaga medis berguguran di tengah perjuangannya memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Bahkan, berdasar data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), hingga 13 September 2020, sudah ada 115 dokter meninggal terpapar Covid-19.
Puluhan perawat yang juga bertumbangan. Banyaknya tenaga medis yang berguguran, membuat pengusaha sekaligus Founder JHL Group Jerry Hermawan Lo prihatin.
Dia mengaku merasa terpukul ketika mendengar kabar dokter-dokter dan tenaga medis bertumbangan hari demi hari.
“Saya sangat sedih mereka gugur dalam menjalani tugasnya di tengah pandemi,” kata Jerry.
Nah, yang membuat Jerry semakin bersedih adalah ketika mendengar kabar para tenaga medis yang diusir dari rumah kos atau kontrakannya.
Tenaga medis itu diusir lantaran pemilik kontrakan atau warga sekitar khawatir akan tepapar.
“Padahal mereka (dokter dan perawat) sudah berjuang sepenuh hati,” ujarnya.
Kabar duka terus datang di tengah pandemi Covid-19. Tenaga medis berguguran di tengah perjuangannya memberikan pelayanan kepada masyarakat.
- 77 Persen Tenaga Medis di Indonesia Perempuan, Sayang Perannya Masih di Bawah Pria
- Perluas Jangkauan Layanan, Kavacare Agresif Lakukan Rekrutmen
- Tinjau IHC Bali Internasional Hospital, Ini 3 Fokus Utama Menkes Budi Gunadi
- Dirut BPJS Kesehatan Beberkan Kesuksesan Program JKN di Vietnam, Luar Biasa
- 14 Tahun, Para Tenaga Kesehatan doctorSHARE Melayani Ratusan Ribu Masyarakat Kurang Mampu
- Tenaga Medis Kini Bisa Mencoba Menjadi Seorang Sociopreneur