Tentara Filipina Hati-Hati Sikapi Setiap Info Penyanderaan WNI

Tentara Filipina Hati-Hati Sikapi Setiap Info Penyanderaan WNI
Kapal Brahma 12 yang awaknya diculik dan disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Foto: Facebook/Peter Tonsen Barahama

jpnn.com - ZAMBOANGA CITY - Angkatan Bersenjata Filipina atau Armed Forces of Philippines (AFP) memilih berhati-hati dalam menyikapi kasus penyanderaan terhadap 10 warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok Abu Sayyaf. Segala kabar yang beredar pun benar-benar diverifikasi karena khawatir kelompok penyandera melakukan penyesatan informasi.

Sumber di angkatan bersenjata Filipina menyebut 10 WNI awak kapal Brahma 12 diculik oleh salah satu kelompok militan pimpinan Alhabsi Misaya. Selama ini, Misaya merupakan salah satu pimpinan di kelompok Abu Sayyaf yang bertanggung jawab atas berbagai kasus penculikan dan pembunuhan.

Menurut Wakil Komandan Gugus Tugas AB Filipina, Mayor Jenderal Demy Tejares, ada informasi intelijen yang menyebut para sandera dibawa ke wilayah Provinsi Sulu. Di provinsi yang beribu kota di Jolo itu, kelompok Abu Sayyaf memang punya pengaruh kuat.

Juru bicara AFP, Brigjen Restituto Padilla mengatakan, sejumlah indormasi memang  telah masuk ke pihak berwenang. Namun, berbagai informasi itu perlu divalidasi secara hari-hati.

“Ada beberapa informasi yang beredar. Kami harus memvalidasi dan memeriksanya secara hati-hati karena ini mungkin sengaja diedarkan untuk menyesatkan para penyelidik,” katanya sebagaimana diberitakan Manila Times.

Padilla menambahkan, berbagai informasi muncul setelah tentara Filipina menekan wilayah Basilan dan Jolo yang menjadi tempat beroperasinya kelompok Abu Sayyaf. Menurutnya, saat ini sedang ada konsultasi tingkat tinggi antara Filipina dengan Indonesia terkait upaya penyematan sandera.(ara/JPNN)

 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News