Tentara Filipina Ingin Operasi di Marawi jadi Pemakaman Militan Maute

Tentara Filipina Ingin Operasi di Marawi jadi Pemakaman Militan Maute
Pasukan Filipina bergerak pelan di Marawi. Foto: AP

jpnn.com, MARAWI - Kontak senjata antara Armed Forces of the Philippnes (AFP) dan militan Maute di Marawi, Kepulauan Mindanao telah memasuki hari kelima, Minggu (28/5).

Panglima AFP, Jenderal Eduardo Ano memperkirakan operasi militer ini akan berlangsung sekitar satu minggu. Militer Filipina akan masuk dari rumah ke rumah yang ada di Marawi, untuk memastikan semua bersih dari militan Maute.

Ano mengakui, meski saat ini pasukannya sudah berada di atas angin, namun mereka masih kesulitan untuk benar-benar menang dalam perang kota ini. Sebab, militan Maute masih menguasai beberapa posisi taktis di kota tersebut.

"Kami berada dalam kendali penuh namun belum benar-benar bisa membersihkan karena ini adalah medan perkotaan," ujar Ano di sela kunjungan Presiden Rodrigo Duterte ke markas Army’s 2nd Mechanized Battalion, Jumat (26/5) kemarin.

Bagaimanapun, Ano bersumpah untuk menghancurkan militan Maute dan mengakhiri pengepungan. "Kami akan membuat (operasi) ini pemakaman mereka. Kami akan menyelesaikan misi ini," kata Ano di laman Philstar.

Sejauh ini, pergerakan tentara Filipina sering teradang tembakan-tembakan para sniper Maute.

"Itu sebabnya kami harus benar-benar membersihkan seluruh rumah dan blok. Pasukan kami berpengalaman perang di hutan, namun belum di pertempuran jarak dekat," tutur Ano.

Sementara juru bicara AFP, Brigjen Restituto Padilla mengatakan, sejumlah warga sipil masih menolak untuk meninggalkan rumah mereka. Hal ini cukup memperlambat operasi pemerintah. "Namun tidak apa-apa. Kami menjaga warga sipil tidak terluka," ujar Padila.

Kontak senjata antara Armed Forces of the Philippnes (AFP) dan militan Maute di Marawi, Kepulauan Mindanao telah memasuki hari kelima, Minggu (28/5).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News