Terduga Teroris Nanang Ternyata Pengajar Teknik Senjata

Terduga Teroris Nanang Ternyata Pengajar Teknik Senjata
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dalam sebuah operasi penyergapan teroris. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto membeberkan sepak terjang terduga terorisme Nanang Kosim dalam jaringan radikalisme.

Nanang ditembak karena melawan saat penangkapan bersama dengan tiga rekannya di Jalan Raya Cilegon, Ciwandan, Banten, Kamis (23/3).

Menurutnya, Nanang pernah mengikuti pertemuan Jemaah Ashorut Daulah (JAD) di Batu Malang, pada 20-25 November 2015.

"Nanang sebagai pengajar teknik persenjataan," kata dia saat dikonfirmasi.

Kemudian, lanjut Rikwanto, Nanang juga merencanakan pelatihan militer di Halmahera yang akan dijadikan sebagai basis pelatihan militer kelompok JAD Poso.

"Lalu menyembunyikan Abu Asybal selama dalam pelarian pascabom Thamrin 2016," terangnya.

Setelahnya, Nanang disinyalir bersama dengan Fajrun melakukan latihan membuat bom di Gorontalo tahun 2016.

"Mengetahui dan menyembunyikan Andi Bakso pelaku bom Gereja Samarinda. Terakhir membeli senjata M16 untuk kelompok Anshor Daulah yang sudah direncanakan sejak 2015," tutur Rikwanto.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto membeberkan sepak terjang terduga terorisme Nanang Kosim dalam jaringan radikalisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News