Terima Dua Kali SMS, Guru SMA Diancam Teror Bom

Terima Dua Kali SMS, Guru SMA Diancam Teror Bom
Terima Dua Kali SMS, Guru SMA Diancam Teror Bom

jpnn.com - SORONG – Kompleks perumahan Moyo Blok C heboh dengan adanya teror bom yang dialami Lovie (48), Guru SMA 1 Kota Sorong, Kamis (26/2) malam. Korban yang mendapat SMS berisi ancaman teror bom di tumahnya, paniK dan mengajak anaknya, Samuel (12) untuk cepat-cepat keluar rumah.

Khawatir isi SMS berupa ancaman adanya bom yang akan segera meledak dalam hitungan menit terbukti, ia pun menghubungi ketua RT setempat yang langsung meneruskannya ke Polsek Sorong Timur.

Dilansir Radar Sorong (Grup JPNN.com), Jumat (26/2), korban menceritakan kronologis adanya ancaman teror bom itu berawal ketika menjelang malam korban duduk di ruang tamu sambil menonton televisi. Pukul 18.59 WIT, handphone milik korban berdering tanda adanya pesan singkat masuk.

“Begitu saya baca isinya begini pak, langsung saya kaget dan saya panggil anak saya, saya kasih tahu ayo kita keluar ini ada SMS begini,” katanya sambil menunjukkan isi SMS di handphonenya.

Pelaku teror bom mengirimkan pesan singkat melalui nomor 085146015866 yang berisi kalimat Awas..diminta kalian segera keluar dari dlm rumah karena tinggal menunggu hitungan menit bom akan meledak. Harap diindahkan. Korban mengajak anaknya untuk menunggu polisi di rumah tetangga di depan rumahnya.

Menerima laporan itu, Kanit Reskrim Polsek Sorong Timur AKP Zaini Abdilah Zainuri bersama sejumlah polisi mendatangi rumah guru tersebut. Petugas memintai keterangan korban sebelum melakukan pemeriksaan di samping-samping rumah. Seluruh lingkungan rumah, termasuk dalam pot bunga, dan barang-barang yang dicurigai diperiksa.

Pukul 20.33, pelaku kembali mengirimkan pesan singkatnya ke nomor korban yang berisikan, waktu hampir tiba jangan dilalaikan peringatan ini karena akan membahayakan jiwanya. Diduga pelaku kesal karena nomornya ditelepon untuk dikonfirmasi maksud dan tujuan melakukan teror.

Setelah menunggu beberapa saat ancaman tak terbukti, akhirnya Kanit Reskrim memutuskan untuk mengecek ke dalam rumah. Polisi membuka pintu yang sempat di kunci korban saat ditinggalkan, dan melakukan pemeriksaan barang-barang di dalamnya. Kursi sofa, bungkusan plastik dan barang dalam lemari di ruang tamu diperiksa. Karena tak ada barang yang mencurigakan, akhirnya polisi meyakini jika ancaman teror bom tersebut hanya bohong.

SORONG – Kompleks perumahan Moyo Blok C heboh dengan adanya teror bom yang dialami Lovie (48), Guru SMA 1 Kota Sorong, Kamis (26/2) malam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News