Terima Kasih Kepada Kementerian Pertanian karena Mereka Banyak Bantu

jpnn.com, JAKARTA - Sejak dulu, minuman teh memiliki penggemar yang sangat banyak di seluruh penjuru dunia. Minuman yang biasanya disajikan dengan kondisi panas ini selalu menyimpan banyak cerita dari masa ke masa.
Tak heran, minuman teh terus berkembang hingga menjamah jadi industri yang sangat besar-besar.
Di Indonesia, sekelompok petani berhasil mengembangkan traceability product dan IT sistem untuk produk makanan ricekreker dan macca. Kedua produk olahan itu dibuat dari tepung powder yang berbahan baku tea.
Selain itu, mereka juga mampu menciptakan inovasi wae tea yang tidak menggunakan mesin.
"Saya tertarik dengan bisnis teh itu karena punya keinginan besar agar para petani menjadi entrepreneur. Jadi mereka bukan saja jadi petani, melainkan harus memiliki usaha tani," ujar Pendiri Arafa Tea, Ipah, Kamis, 12 Maret 2020.
Ipah mengatakan, bisnisnya semakin berkembang pesat setelah banyak permintaan ekspor untuk produk teh hitam, teh oolong, teh hijau dan teh putih. Belakangan, kata Ipah, bisnisnya tengah mengembangkan teh Krosok khas Yogjakarta untuk pasar lokal.
"Alhamdulillah dari tahun 2014 kita sudah ekspor ke Korea Selatan kurang lebih 1 kontainer untuk pengiriman 2 kali dalam setahun," katanya.
Selanjutnya, Ipah mengaku saat ini sedang mengembangkan minuman teh yang dipadukan dengan rempah dari wilayah Indonesia Timur. Menurutnya, produk teh rempah memiliki minat di kalangan masyarakat Asia timur, terutama dari negara Qatar.
Di Indonesia, sekelompok petani berhasil mengembangkan traceability product dan IT sistem untuk produk makanan ricekreker dan macca.
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Rutin Mengonsumsi 5 Teh Ini Sebelum Tidur, Berat Badan Bakalan Ambyar
- Asuransi Jasindo Beri Perlindungan Kepada 4,5 Juta Petani & Salurkan Klaim Rp386 Miliar
- HKTI dan PKTHMTB Bersiap Menanam Sorgum Seluas 100 Hektare