Terima Pengurus KAMMI, Bamsoet Bicara Bonus Demografi dan Visi Indonesia 2045

Terima Pengurus KAMMI, Bamsoet Bicara Bonus Demografi dan Visi Indonesia 2045
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menerima pengurus KAMMI 2019-2024 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/8). Foto: MPR

Politikus Partai Golkar itu pun menegaskan, sejak sekarang ini para kaum muda Indonesia harus menyadari bahwa tindakan radikal dan ekstrem atas nama agama tak bisa dibenarkan.

"Indonesia terlalu berharga untuk dijadikan sarana perang saudara sebagaimana yang terjadi di berbagai negara Timur Tengah," tegas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu juga mengatakan, tantangan lain yang dihadapi kaum muda saat ini terkait sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19. Tak hanya Indonesia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai saat ini pendidikan di dunia mengalami disrupsi terbesar sepanjang sejarah dengan 1,6 miliar pelajar dari 190 negara terkena dampaknya.

"PJJ membuat lahirnya masalah baru, yakni memperlebar ketimpangan akses terhadap pendidikan. Tak semua peserta didik memiliki akses terhadap internet. Jika pun memiliki akses, tak semua daerah memiliki sinyal telepon dan perangkat digital yang memadai," ulasnya.

Bamsoet menambahkan, peserta didik yang bisa menerapkan PJJ pun juga menghadapi masalah. Sebab, pembelajaran tak optimal.

"Mereka belum tentu bisa belajar optimal karena kondisi tempat tinggal maupun lingkungan keluarga yang tak kondusif. Jika dibiarkan, bukan tak mungkin kita mengalami kehilangan satu generasi akibat pandemi," pungkas Bamsoet.(eno/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan bahwa visi Indonesia Emas pada 2045 atau tepat seabad kemerdekaan RI tidak boleh menjadi pepesan kosong belaka.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News