Terima Perwakilan Buruh, Bamsoet: Berharap RUU Cipta Kerja Jadi Solusi

Terima Perwakilan Buruh, Bamsoet: Berharap RUU Cipta Kerja Jadi Solusi
Ketua MPR Bambang Soesatyo menerima perwakilan buruh di kantornya, Selasa (25/8). Foto Humas MPR

"Kabar terbaru dari kawan-kawan di Badan Legislasi DPR RI, mereka akan mengakomodir keinginan buruh tersebut. Sehingga seharusnya sudah bisa dicapai win-win solution," tutur Bamsoet.  

Menurut wakil ketua umum KADIN Indonesia ini, masalah terbesar dunia usaha bukanlah pada sektor ketenagakerjaan. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal menunjukan hambatan terbesar investasi dunia usaha terletak pada perizinan (32,6 persen), pengadaan lahan (17,3 persen) dan regulasi/kebijakan (15,2 persen).

Di sisi lain, temuan Bank Dunia terhadap kemudahan berbisnis di suatu negara (Ease of Doing Business 2020), menempatkan Indonesia di peringkat 73 dari 190 negara dunia. Sementara di ASEAN, Indonesia berada di peringkat ke-6 dari 10 negara.

"Sebagian besar karena ego sektoral kementerian/lembaga serta tumpang tindih kewenangan bupati dan gubernur. Masalah inilah yang sedang dicarikan jalan keluarnya dalam omnibus law RUU Cipta Kerja," jelas politikus Golkar ini.

Sementara masalah ketenagakerjaan, kata Bamsoet, seharusnya tak terlalu menjadi persoalan karena sudah ada putusan MK maupun UU No.13/2003. Sehingga antara buruh dan pengusaha tak perlu ada yang merasa dirugikan atas kehadiran RUU Cipta Kerja.(ikl/jpnn)

 

Bamsoet berharap kehadiran omnibus law RUU Cipta Kerja bisa menjadi solusi bagi buruh dan pengusaha.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News