Terima Pimpinan PPMI Mesir, HNW: Perlu Disiapkan SDM Berwawasan Luas

Sebaliknya, perjuangan kemerdekaan Indonesia dimulai dari orang (masyarakat) sipil. Para tokoh dan bapak bangsa, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Kahar Muzakir, K.H. Mas Mansur, K.H. Wahid Hasyim, adalah orang-orang (masyarakat) sipil.
Para anggota BPUPK, Panitia Sembilan, pun tidak ada yang berlatarbelakang militer.
“Jadi, persiapan kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh tokoh-tokoh dari kalangan sipil yang nanti berjuang bersama dengan kalangan militer," ujarnya.
HNW melanjutkan ketika Indonesia akan dijajah kembali oleh Belanda melalui serangan via Surabaya, orang-orang (masyarakat) sipil menggagalkan agresi itu.
Di tengah keterbatasan kemampuan tentara nasional Indonesia, (Jenderal) Soedirman yang sebenarnya juga berbasis sipil.
Bung Karno sepakat, kemudian mengutus Roeslan Abdulgani menemui K.H. Hasyim Asyári.
K.H. Hasyim Asyári kemudian mengumpulkan ulama se-Jawa dan Madura, lalu keluarlah fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945.
Fatwa jihad ini mendorong munculnya anak-anak muda seperti Bung Tomo, Lasykar Santri, Laskar Kiai dan sebagainya dan berhasil menggagalkan agresi sekutu.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menerima pimpinan delegasi Pimpinan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir di Gedung Nusantara III.
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan
- Beban Ekonomi Makin Berat, Masyarakat Rela Mengantre demi Beras Gratis di Kampus UBK
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik