Terkait PPKM Jawa-Bali, Gus Nabil dan Bu Netty Punya Usul Begini

Terkait PPKM Jawa-Bali, Gus Nabil dan Bu Netty Punya Usul Begini
M Nabil Haroen atau yang akrab disapa Gus Nabil. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil mengusulkan adanya sistem hadiah dan hukuman setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali diterapkan.

Sebagai contoh, bagi daerah yang sukses menekan angka penularan COVID-19 perlu menerima penghargaan atau reward.

Sementara hukuman atau punishment menanti untuk daerah yang gagal menurunkan penularan virus Corona selama PPKM di Jawa-Bali pada 11-25 Januari.

"Jika ada kawasan yang dari pemerintahan daerah dan warganya taat protokol serta berhasil menurunkan persebaran COVID-19, harus diapresiasi, sedangkan mereka yang melanggar aturan harus ada konsekuensi berupa denda atau hal lain yang mengikat," kata Gus Nabil di Jakarta, Jumat (8/1).

Gus Nabil merasa pemerintah telah melakukan langkah tepat untuk memberlakukan PPKM alias PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Pasalnya, beberapa kebijakan serupa terbukti mampu menurunkan tingkat kerumunan massa.

"Tentu saja ini merupakan keseriusan pemerintah untuk terus menerapkan kebijakan adaptif di tengah pandemi," beber legislator PDI Perjuangan ini.

Sementara itu, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani meminta pemerintah fokus terhadap sektor kesehatan setelah mengeluarkan kebijakan PPKM di Jawa-Bali.

Contohnya, kata Netty, pemerintah menjadikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai panglima dalam penanganan pandemi.

Poltikus Senayan Gus Nabil dan Netty Prasetiyani sampaikan usulan terkait kebijakan PPKM Jawa Bali supaya berjalan efektif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News