Terlalu Sibuk Komentari Lawan Politik, Ahok Bikin Pemilih Ilfil

Terlalu Sibuk Komentari Lawan Politik, Ahok Bikin Pemilih Ilfil
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama belakangan ini kian galak terhadap para pengkritiknya. Bahkan ada yang menganggap reaksi gubernur yang akrab disapa Ahok itu sudah berlebihan.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, tanggapan Ahok kerap kali tidak kontekstual dan mengundang konflik. "Seharusnya Ahok tidak perlu reaktif menanggapi tentang lawan politik yang bersifat pribadi," ujar Yunarto, Jumat (17/6).

Dia mencontohkan tanggapan Ahok terhadap Sandiaga Uno dan Yusril Ihza Mahendra. Kepada Sandiaga Uno, Ahok meminta calon gubernur yang diusung Gerindra itu tidak banyak bicara karena belum pernah menjadi pejabat pemerintah. Sementara kepada Yusril, Ahok menyebut bahwa pakar hukum tata negara itu sebagai pengacara kerap membela orang bersalah .

Menurut Yunarto, Ahok harus sadar bahwa komunikasi bukanlah kekuatannya. Apalagi, sebagai seorang petahana, Ahok sebenarnya tidak perlu banyak bicara. "Saya harus kritisi keras. Seorang incumbent, tingkat elektabilitasnya tinggi bukan karena komunikasi, tapi kinerja," kata dia.

Hingga kini, tingkat kepuasan terhadap kinerja Ahok diakui cukup tinggi, yakni mencapai 70 persen. Namun, ekektabilitas mantan bupati Belitung Timur itu cenderung statis di kisaran angka 40 hingga 50 persen.

Yunarto mengatakan, ada beberapa sebab tidak linearnya antara elektabilitas Ahok dengan tingkat kinerja. Selain karena politik identitas, juga karena argumen terhadap lawan-lawan politiknya. "Seringkali jadi bumerang untuk Ahok. Perlu diketahui, kelemahan Ahok seringkali tempramen terhadap lawan politik," terang Yunarto.

Padahal, sambung Yunarto, bila Ahok diam dan tetap bekerja sesuai kepuasan publik, sudah menghasilkan komposisi pas. Sikap Ahok yang kerap memberikan pendapat tentang latar belakang lawan politik justru membuat nilainya menjadi turun di mata pemilih. 

Karena itu, Yunarto menyarankan, gaya komunikasi Ahok sejalan dengan kinerja. Ahok diminta fokus dengan pola pikir selama ini. "Fokus bicara pekerjaan, bukan sepak terjang lawan. Itu tak akan tambah prestasi incumbent," tukas dia. (wok/dil/jpnn)


JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama belakangan ini kian galak terhadap para pengkritiknya. Bahkan ada yang menganggap reaksi gubernur


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News