Terlepas dari Pegangan, Anak Hanyut

Terlepas dari Pegangan, Anak Hanyut
Terlepas dari Pegangan, Anak Hanyut
Saya langsung menagmbil pelampung itu juga rebutan bersama dengan orang yang berada di kapal itu. Namun saya berhasil mendapatkan pelampung itu buat saya dan istri saya. Tidak lama kemudian api semakin besar kami pun tidak sempat mencari tempat yang lebih rendah untuk loncat ke laut. “Dari lantai paling atas itu saya bersama anak dan istri saya loncat ke laut” terang Mahardi.

“Saya tidak sempat berpikir apa-apa ketika loncat itu. Saya langsug menyerahkan kepada yang di atas. Ketika itu juga saya mengucap Allahuakbar bersamaan dengan loncat” ungkap Fenny hidayati.

Mahardi melanjutkan ternyata pelampung itu tidak bisa menahan kami untuk mengapung. Sehingga kalau tidak bisa berenang akan tenggelam. Tangan kiri saya menarik istri dan tangan kanan memegang anak saya. Tetapi ketika ombak yang terlalu besar menerpa azis terlepas dari pegangan saya. Setelah itu saya pegang erat-erat istri saya, dan tidak akan melepaskannya. Saat sudah hampir putus asa ternyata ada dua kapal yang melintas. Kami berdua berada di antara tengah-tengah kedua kapal itu.

Karena kapal yang sebelah kanan saya terlihat lebih dekat dan tidak melawan ombak saya memilih ke kapal itu. Tetapi setalah mendekati kapal itu ternyata kapal itu menjauh. Kamipun berbalik arah ke kapal yang satunya. Setelah kapal menyoroti kami dengan lampu tembak. Saya langsung melambaikan tangan saya. Kapal itupun berhenti. Saya langsung saja kearah kapal tersebut. Dan para sopir mobil yang naik kapal itulah yang menolong kami berdua ”Kami terharu sekali dengan para sopir mobil itu” terangnya.

Bandarlampung - Sepasang suami istri Marhadi (38), Fenny hidayati (38) warga perum polri, Rajabasa itu selamat dalam peristiwa terbakarnya kapal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News