Ternyata, 40 Prajurit Sakit Gara-gara Kejar Santoso, Ada yang...
Misalnya, pada awal pengejaran prajurit langsung naik dari jalan biasa yang membutuhkan waktu tiga jam. Namun, ternyata mereka dicegat Santoso cs. Semua itu membuat strategi diubah, pasukan harus naik melingkar dengan berjalan kaki 8 jam.
”Itu dilakukan agar semuanya tidak dicegat dan masuk tanpa diketahui. Mereka harus mengendap-endap,” jelasnya.
Soal strategi lain, dia enggan untuk blak-blakan. Sebab, semua itu bsia jadi dipelajari dan digunakan untuk melawan pasukan pengejar Santoso cs. ”Kami juga harus berhati-hati,” ungkapnya ditemui di Mess Tinombala Sabtu lalu.
Bagian lain, Wakil Komandan Satgas Operasi Tinombala Brigjen TNI Ilyas menuturkan keberhasilan Tim Alfa 29 Raider Kostrad TNI ini sebenarnya sudah didahului dengan upaya untuk mendekati secara persuasif. Namun, semua jalan sudah mentok.
”Saya ini dulu Danrem di sini, jadi mengerti betul semuanya. Sayang Santoso enggan untuk menyerah,” tuturnya.
Dia menegaskan, menembak mati seorang Santoso itu tidak membuat TNI gagah. Semua itu hanya untuk menjalankan tugas. Kalau memang tidak terpaksa, TNI tidak akan melakukan semua itu.
”Kami tidak merasa gagah dengan menembak Santoso, kami justru merasa sayang,” paparnya ditemui di rumah dinasnya. (idr)
POSO - Berbagai peralatan canggih sebenarnya juga dimiliki Satgas Operasi Tinombala saat memburu kelompok teroris pimpinan Santoso. Seperti handphone
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- UKT Mahal, Sekjen DPP GMNI Merespons, Singgung Indonesia Emas 2045
- Oknum Rohaniwan Jadi Terdakwa Kasus Beri Keterangan Palsu di Akta
- Pemprov Kaltim Kirim Bantuan 6.400 Paket Sembako ke Mahakam Ulu
- Kupas Tuntas Dinamika Perjalanan JKN, Dirut BPJS Kesehatan Rilis Buku
- BAZNAS Jateng Salurkan Infak Kemanusiaan Palestina Tahap Dua
- Sultan Sebut Hubungan Erat Indonesia-China Karena Kecakapan Diplomasi Presiden Jokowi