Teror Bom Banjir Kutukan
Rabu, 16 Maret 2011 – 06:48 WIB

Petugas sisir lokasi lokasi bom meledak di kawasan Kantor Berita Radio (KBR) 68H, Utan Kayu, Jakarta Timur (15 Maret 2011). Paket bom ini ditujukan kepada Ulil Abshar Abdhalla pendiri Jaringan Islam Liberal yang saat ini menduduki posisi sebagai salah seorang Ketua DPP di Partai Demokrat. Namun bom meledak dan melukai Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur (Jaktim) Kompol Dodi Rahmawan. Foto:RAKA DENNY/JAWAPOS
Penyerangan terhadap "warga penghuni" Komunitas Utan Kayu juga memancing keprihatinan mendalam dari Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Sekretaris Nasional JPPR Masykurudin Hafidz menyebut Jaringan Islam Liberal (JIL) yang didirikan Ulil dan stasiun radio KBR 68H adalah dua anggota dari 38 jaringan JPPR.
Baca Juga:
JPPR merupakan jaringan para aktivis yang berkonsentrasi meningkatkan partisipasi masyarakat dalam sistem demokrasi. Mereka juga memiliki komitment yang sama untuk menciptakan situasi negeri yang aman dan damai.
"Peristiwa pengeboman ini merupakan indikator perluasan wilayah kekerasan, karena selama ini kekerasan yang terus terjadi terkesan dibiarkan oleh pemerintah," ujar Masykurudin. Dia mendesak aparat secepatnya menangkap aktor dibalik bom tersebut. "Selain untuk kembali menjamin rasa aman masyarakat, juga karena korban berasal dari anggota kepolisian," tandasnya. (dyn/pri)
JAKARTA - Teror bom yang menarget Ulil Abshar Abdalla jadi korban kemarin menuai kecaman dari berbagai pihak. Sekjen PB NU Marsudi Suhud menegaskan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- WDR 2025, Cak Imin: Ayo Membudayakan Berolahraga
- Kemenaker Targetkan 50 Ribu Calon Pekerja Ikut Program Magang Nasional
- Pesepeda Ontel Tewas Tertabrak Brio di Semarang
- Niat Berwudu di Sungai, Samsul Anwar Malah Diserang Buaya
- RUU Polri Belum Masuk Prolegnas, RUU KUHAP Justru di Depan Mata
- Anggota Panja DPR Dukung Usulan Forkopi, Ini Isinya