Teror Marak Lagi, Jam Operasional Tempat Dugem Dikurangi

Teror Marak Lagi, Jam Operasional Tempat Dugem Dikurangi
Seorang female disc jockey tengah beraksi di sebuah tempat hiburan malam di Bali. Foto: Radar Bali

jpnn.com, DENPASAR - Pasca-serangan teror di sejumlah wilayah terutama bom di Surabaya dan Sidoarjo, jajaran kepolisian di Bali langsung meningkatkan kewaspadaan. Jajaran Polresta Denpasar mengambil langkah sigap untuk menekan potensi serangan teror.

Polresta Denpasar telah meminta semua tempat hiburan malam di wilayah hukumnya untuk mengurangi jam operasional. Tempat-tempat dugem di kawasan Jalan Legian, Kuta pun menyingkat waktu operasional mereka seiring status Siaga I yang diterapkan di wilayah Bali.

“Pemilik tempat hiburan sudah kami beritahu, baik bersurat maupun lisan agar menyingkat jam operasinya. Biasanya buka sampai jam 04.00 dini hari, sekarang cukup sampai jam 01.00, maksimal 02.00,” kata ujar Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo.

Dia menambahkan, kebijakan itu tidak hanya diberlakukan di diskotek-diskotek. Sebab, kafe-kafe terutama yang menjadi lokasi konsentrasi wisatawan asing pun harus menyingkat jam operasi.

“Semua, dari diskotek sampai kafe. Pokoknya di Legian, Seminyak dan beberapa tempat lain sampai ke Nusa Dua,” sebutnya.

Hadi menegaskan, dirinya telah menginstruksikan anak buahnya untuk berupaya keras melindungi masyarakat dari bahaya teror. “Kalau menemukan sesuatu yang membahayakan diri sendiri dan masyarakat banyak, langsung tembak mati di tempat,” tegasnya.

Namun, Hadi meminta masyarakat tetap tenang. Dia mengharapkan suasana kondusif di Bali tetap terjaga.

“Kami berharap masyarakat tetap tenang. Mari sama-sama membasmi teroris. Ya sampai saat ini Bali masih aman,” tuturnya.(rb/dre/mus/mus/JPR)


Jajaran kepolisian di Bali telah meminta semua tempat huburan malam untuk mengurangi jam operasional demi mengurangi potensi serangan teroris.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News