Teror Ulil Tak Berhubungan dengan Demokrat

Teror Ulil Tak Berhubungan dengan Demokrat
Teror Ulil Tak Berhubungan dengan Demokrat
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Saan Mustafa, mengatakan bahwa teror yang dialamatkan kepada salah seorang pengurus partainya, Ulil Abshar Abdalla, tidak ada hubungannya dengan Partai Demokrat. "Itu hanya teror yang ditujukan kepada Ulil pribadi," ujarnya saat menghadiri acara Partai Demokrat, di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (16/3).

Menurut Saan, sebagai rekan separtai dan juga selaku wakil rakyat di DPR RI, dirinya merasa prihatin dengan teror bom yang terjadi di kawasan Utan Kayu, Selasa (15/3) itu. Karena menurutnya, hal tersebut dapat menganggu kondisi negara yang sudah kondusif. Padahal, menurut Sekretaris F-PD di DPR RI itu, beberapa tahun terakhir Indonesia sudah reda dari teror bom yang sempat meresahkan beberapa waktu lalu. "Semoga ke depan yang begini tidak terjadi lagi," tandasnya.

Terhadap peristiwa ledakan di komplek kantor berita Radio KBR 68H, yang juga lokasi kantor Jaringan Islam Liberal (JIL) yang dimotori Ulil kemarin itu, Saan berharap polisi terus melakukan penyelidikan dan segera mengungkap pelakunya. "Makanya, kerja kepolisian musti didukung oleh seluruh masyarakat, dan beri kepercayaan kepada polisi untuk bekerja," paparnya.

Sebagaimana diberitakan, Selasa (15/3) sore, sebuah paket yang sebelumnya dikirim ke kantor JIL di kawasan Utan Kayu meledak. Pengirim menujukan paket itu untuk Ulil Abshar. Sejumlah aparat kepolisian dari Polres Jakarta Timur pun harus mengalami cedera akibat kejadian tersebut. Hingga kini, aparat masih melakukan penyelidikan intensif, siapa pelaku dan apa motif di balik peledakan yang dialamatkan kepada cendekiawan muda pendiri JIL yang sekarang bergabung di Partai Demokrat itu. (mur/jpnn)

JAKARTA - Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Saan Mustafa, mengatakan bahwa teror yang dialamatkan kepada salah seorang pengurus


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News