Teroris Keluar Masuk Markas BIN?

Teroris Keluar Masuk Markas BIN?
Teroris Keluar Masuk Markas BIN?
JAKARTA -- Polemik seputar peledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton pada 17 Juli 2009 terus berlanjut. Penulis buku 'Di Balik Bom Kuningan', Umar Abduh mengatakan, pelaku pemboman bukan dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Dijelaskan, sejak JI tidak lagi di bawah kendali Abdullah Sungkar yakni pada 1999, jaringan JI terpecah belah. Antara lain kelompok Abu Bakar Baasyir yang mendirikan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yang berprinsip tidak akan menyerang musuh yang lagi duduk-duduk santai.

"Abu Bakar Baasyir melarang menyerang musuh yang bukan di daerah konflik. Jadi, JI tidak terlibat. Yang ada, JI terlibat di daerah konflik sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama muslim, di luar negeri sekalipun mereka akan membantu," ujar Umar Abduh yang dikenal dekat dengan aktifis JI, dalam sebuah diskusi bertema 'Apa dan Bagaimana Teroris' yang digelar di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (25/7). Talkshow  ini juga disiarkan jaringan radio Trijaya FM.

Lantas, siapa pelaku bom di Marriott dan Rizt Carlton? Dengan lugas mantan napol kasus Woyla itu mengatakan, pelaku berasal dari kelompok teroris yang sudah terkooptasi oleh intelijen Indonesia. "Jaringan itu sering keluar masuk di Pejaten," ujarnya enteng. Hanya saja, dia tidak menyebut secara gamblang bahwa yang dimaksud adalah markas Badan Intelijen Negara (BIN) yang berada di Pejaten, Jakarta Selatan.

Lantas, Umar Abduh membeberkan sejumlah hal yang menurutnya aneh. Pertama, selalu saja setiap terjadi peledakan bom, aparat kepolisian langsung menyebut nama Noerdin M Top. Padahal, lanjutnya, seluruh teroris alumni Afganistan mahir merakit bom. Menurutnya, sebenarnya peran Noerdin hanyalah sebagai penentu akhir siapa yang layak melakukan eksekusi. "Dia yang terakhir menentukan siapa yang layak menjadi pengantin sahid," ucap peneliti di Centre for Democracy and Social Studies (CeDsos) itu.

JAKARTA -- Polemik seputar peledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton pada 17 Juli 2009 terus berlanjut. Penulis buku 'Di Balik Bom Kuningan',

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News