Terseok di Putaran I, Mitra Kukar Optimistis Penuhi Target

Terseok di Putaran I, Mitra Kukar Optimistis Penuhi Target
Bayu Pradana optimistis timnya mampu memenuhi target di akhir musim. Foto: kaltimpos/jpg

jpnn.com, TENGGARONG - Mitra Kukar mematok target finis di posisi tiga besar di awal musim Liga 1 2018. Namun, tim berjuluk Naga Mekes itu gagal bersaing di papan atas sejak bergulirnya kompetisi.

Bahkan tim Kota Raja masih terseok di papan bawah saat putaran pertama selesai.

Target kini berubah, Bayu Pradana Cs diwajibkan minimal finis di posisi 10 besar.

Salah satu faktor kegagalan Naga Mekes finis di posisi atas pada putaran pertama ditengarai, lantaran pemain yang direkrut tak cukup baik.

Ditunjuknya Rafael Berges Marin sebagai arsitek turut memengaruhi kinerja tim. Pasalnya, juru taktik asal Spanyol itu harus beradaptasi dengan sepak bola Tanah Air.

Rafa Berges masih membawa budaya sepak bola Negeri Matador. Pola bermain dari kaki ke kaki dan melakukan pressure di atas tak cocok di terapkan di Indonesia. Stamina pas-pasan penggawa Mitra Kukar tak cocok dengan skema tersebut. Walhasil, posisi Naga Mekes terupuruk.

Rafa sebenarnya sudah mulai memahami kultur sepak bola Tanah Air jelang akhir putaran pertama. Tapi sayang, di saat itu pula dia memilih untuk mundur dan menerima tawaran mantan klubnya, Cordoba.

Sepeninggal Rafa, kursi pelatih berpindah ke Rahmad Darmawan. Asa pendukung setia melihat tim kesayangan duduk di 10 besar kembali hidup. Rahmad Darmawan (RD) yang memiliki segudang prestasi bersama klub Tanah Air jadi musababnya.

Mitra Kukar mematok target finis di posisi tiga besar di awal musim Liga 1 2018.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News