Tertekan Cukai, Bisnis Rokok Tetap Mengepul

Tertekan Cukai, Bisnis Rokok Tetap Mengepul
Tertekan Cukai, Bisnis Rokok Tetap Mengepul
Proyeksi industri rokok yang tetap moncer pada tahun ini memicu Wismilak mematok target yang cukup signifikan sepanjang tahun. Surjanto menyebutkan, Wismilak akan memacu produksi hingga 2,6 miliar batang, dengan total target penjualan sebesar Rp 1,6 triliun. Perolehan laba pun direncanakan mampu menembus angka Rp 128 miliar. "Dengan begitu market share perusahaan akan kami pertahankan di posisi satu persen dari total industri 300 miliar batang tahun lalu. Kami akan tingkatkan pemasaran rokok premium di Sumatera dan Jawa," paparnya."

      

Di sisi lain, Corporate Secretary PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Maharani Subandhy menjelaskan, perseroan awal tahun ini berperforma baik lantaran didukung pengurangan nilai liabilitas yang salah satunya disebabkan penurunan utang cukai. "Liabilitas perseroan per Maret 2013 turun 27,1 persen atau sebesar Rp 3,5 triliun. Penurunan utang cukai kami sebesar Rp 1 triliun," jelasnya pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

      

Sementara itu, analis riset PT Trust Securities Yusuf Nugraha mengatakan, pergerakan saham emiten tahun ini diprediksi akan tetap aktraktif. Hal ini merupakan imbas positif dari konsumsi rokok yang meningkat setiap tahunnya.Merujuk data Gabungan Perserikatan Produsen Rokok Indonesia, konsumsi rokok Indonesia sepanjang 2012 mencapai 270 miliar batang, atau naik 8,87 persen (yoy). Nilai laju pertumbuhan industri rokok (CAGR/compound annual growth rate) juga terus naik rata-rata sebesar 7,21 persen selama lima tahun terakhir.

"Pasar rokok yang sejatinya masih mendukung pertumbuhan industri, dapat menjadi momentum emiten untuk menggenjot kinerja perseroan," jelasnya."

JAKARTA--Industri rokok masih mampu tumbuh progresif kendati terus menghadapi tekanan kebijakan cukai yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini terlihat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News