Tertibkan Ritel, Bangun Pasar Tradisional

Tertibkan Ritel, Bangun Pasar Tradisional
Tertibkan Ritel, Bangun Pasar Tradisional

LAMONGAN - Pemkab Lamongan tidak hanya sekadar mengancam akan menutup puluhan ritel ilegal. Tapi, juga mencarikan solusi terbaik untuk menangkap usaha perdagangan swalayan tersebut.Salah satunya dengan membangun sejumlah pasar tradisional. Bahkan, pemkab mengusahakan pembangunan pasar tersebut tidak sepenuhnya menggunakan dana APBD.

""Kami sedang berusaha keras untuk mendapatkan dana dari pusat. Jika selama ini pembangunan pasar bersifat revolving, nantinya kami usahakan mendapatkan dana pusat,"" kata bupati Fadeli dihadapan sejumlah pedagang dalam acara silaturahmi Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Lamongan.

Pada kesempatan itu, dia mengharapkan keberadaan APPSI mampu menjadi partner pemerintah. Utamanya, berperan ikut membina pedagang. ""Karena itu, kami menyambut baik dengan rencana APPSI untuk mengembangkan di setiap kecamatan,"" tutur mantan Sekkab Lamongan itu.

Sementara, Wakil Ketua APPSI Jatim, Adi Sucipto sempat mengingatkan kepada para pedagang bahwa Lamongan sekarang sudah berubah. Bila sebelumnya dikenal sebagai sebagai Kota Tahu Campur maupun Kota Soto, kini Lamongan mengarah kepada kota jasa dan perdagangan. Karena itu, kenyataan seperti ini harus ditopang dengan pasar tradisional yang kuat. ""Kami berjanji nantinya akan menjadikan pasar di Kecamatan Brondong dan Paciran sebagai pasar percontohan. Dengan begitu, keberadaan pasar tersebut nyata-nyata akan menjadi penopang kondisi setempat,"" tuturnya.

LAMONGAN - Pemkab Lamongan tidak hanya sekadar mengancam akan menutup puluhan ritel ilegal. Tapi, juga mencarikan solusi terbaik untuk menangkap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News