Terungkap, Bahan Utama Pembuat Tembakau Gorila Didatangkan dari China
jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya mengatakan bahan utama pembuat ganja sintetis atau tembakau gorila didatangkan jaringan pengedar Jakarta-Surabaya dari China.
Jajringan tersebut memesan biang tembakau gorila itu menggunakan media sosial. "Esens atau induknya dipesan menggunakan medsos dan dikirim dari sana, dari China," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Herry Heryawan, di Jakarta, Sabtu (9/2).
Menurut Herry, esens tembakau gorila tersebut akan dicampur dengan alkohol dan bahan kimia lainnya lalu dicampur dengan tembakau biasa untuk mengubahnya menjadi ganja sintetis atau tembakau gorila.
Meski demikian pihak kepolisian belum berhasil mendapatkan esens tersebut untuk diperiksa karena saat penggerebekan dilakukan, seluruh esens tersebut sudah habis digunakan.
"Saat kita melakukan penangkapan kemarin barangnya sudah habis tapi akan kita sandingkan dengan yang kemarin," ujarnya.
Dia juga mengatakan tembakau gorila ini sangat berbahaya. Bahkan hanya dengan dua hisapan bisa membuat penggunanya mengalami halusinasi, koma, mual, kejang-kejang bahkan bertindak agresif.
"Barang Ini pakainya kayak memakai rokok, kalau kayak menghisap rokok, dua kali hisap saja Itu bisa memberikan dampak-dampak yang sudah saya sebutkan tadi," kata Herry.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besa Yusri Yunus, menjelaskan efek tembakau gorila adalah tembakau yang dicampur dengan berbagai bahan kimia yang berbahaya sehingga efeknya sangat merusak, bahkan lebih parah dari ganja biasa.
Bahan utama pembuat ganja sintetis atau tembakau gorila didatangkan jaringan pengedar Jakarta-Surabaya dari China.
- Hasil Uber Cup 2024: China dan Jepang Mulus ke Semifinal
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Kemendikbudristek & Go Study China Berkolaborasi, Dirjen Kiki: Harus Saling Mendukung
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros