Terungkap Kasus Perjokian SBMPTN, Berapa Tarifnya?

Terungkap Kasus Perjokian SBMPTN, Berapa Tarifnya?
Perjokian SBMPTN. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) tahun ini di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar tercorong oleh praktik perjokian. Tahun ini dugaan kasus perjokian melibatkan seorang mahasiswa semester empat Fakultas Peternakan Unhas.

Ketua Panitia Lokal (Panlok) 82 Makassar Muharram membenarkan ada dugaan kasus perjokian tersebut. Terkait mahasiswa aktif yang ditengarai menjadi joki, dia mengatakan diserahkan sepenuhnya kepada Rektor Unhas. ’’Memang anak tersebut terindikasi joki. Tetapi belum melakukan aksinya kita sudah melakukan penjagaan yang ketat,’’ katanya saat dihubungi Jawa Pos.

Kecurigaan muncul karena mahasiswa tersebut mendaftar SBMPTN hingga sepuluh kali. Dia mengatakan meskipun ada indikasi sebagai joki, panitia belum bisa melakukan diskualifikasi karena belum ada bukti yang dapat dipegang. ’’Lagi pula tidak bisa dipastikan dia joki, hanya karena memiliki nomor pendaftaran banyak,’’ tuturnya.

Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas Neger Makassar itu menjelaskan mahasiswa Unhas yang ditengarai menjadi joki tersebut diduga diorder oleh satu peserta ujian yang duduk di depannya. Kemudian panitia memindah peserta yang duduk di depannya itu belakang sisi kanan ruang ujian.

Muharram mengatakan sampai selesai ujian panlok Makassar tidak mencoret nama tersebut sebagai peserta ujian. Tetapi panitia setempat memberikan catatan dan melaporkannya kepada panitia pusat SBMPTN. ’’Kalau dicoret ada celah untuk diperkarakan. Karena belum ada bukti (sebagai joki, Red) yang kita pegang,’’ jelasnya.

Guru besar kimia organik itu mengatakan status kepesertaan SBMPTN untuk anak yang diduga sebagai joki maupun yang memesannya itu dipasrahkan ke panitia pusat SBMPTN. Apakah dinyatakan gugur atau tetap diproses penilaiannya, menjadi kewenangan panitia pusat SBMPTN.

Kepala Humas Unhas Ishaq Rahman mengatakan informasi awal adanya dugaan joki di Makassar itu dari tim monitoring dan evaluasi (monev) kepada panlok Makassar. Dia menuturkan Panlok Makassar terbagi menjadi tiga sektor. Yakni sektor Unhas, UNM, dan Sekotr Unsulbar atau Majene.

’’Oknum (joki, Red) tersebut ditemukan pada lokasi ujian yang dikelola oleh sektor UNM,’’ katanya. Dia mengaku belum mendapatkan laporan resmi mengenai identitas oknum tersebut.

Kasus perjokian SBMPTN kembali terjadi di Unhas Makassar, panitia terus mendalami kasus ini dan masalah sanksi diserahkan ke rektor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News