Tes Calistung Masuk SD Tanda Guru Malas
Jumat, 23 Juli 2010 – 05:33 WIB
JAKARTA -- Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Kementrian Pendidikan Nasional, Hamid Muhammad PhD menilai, banyaknya jumlah sekolah dasar (SD) baik negeri dan swasta yang tetap menggelar tes seleksi murid baru dengan materi membaca, menulis dan berhitung (calistung), pertanda para guru di sekolah tersebut tidak siap. Sebelumnya, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ditjen PNFI Kemendiknas , Sudjarwo juga mengatakan bahwa anak usia (balita) yang bersekolah di PAUD ataupun taman kanak-kanak (TK), sebaiknya tak buru-buru diajarkan calistung, karena akan mengakibatkan si anak terkena Mental Hectic.
“Tidak siapnya itu dapat dilihat bahwa guru tersebut tidak mau repot dan malas untuk mengajari calistung siswa-siswanya. Para guru SD itu hanya mau terima matangnya saja,” ketus Hamid ketika ditemui JPNN di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Kamis (22/7).
Baca Juga:
Dengan kondisi demikian, Hamid kembali menegaskan, para calon peserta didik yang baru masuk SD dan sudah mencukupi umur yang telah ditetapkan, wajib diterima. “Pemerintah sudah berkali-kali memperingatkan, agar sekolah dapat menerima siswa yang sudah memenuhi persyaratan,” tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA -- Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Kementrian Pendidikan Nasional, Hamid Muhammad PhD menilai, banyaknya jumlah sekolah
BERITA TERKAIT
- Universitas Trilogi Digandeng Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia, Keren
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024