Tetap Maju sebagai Caketum Golkar, Bamsoet Memainkan Politik Ingkar Janji

Tetap Maju sebagai Caketum Golkar, Bamsoet Memainkan Politik Ingkar Janji
Ilustrasi Partai Golkar. Foto: Ricardo/JPNN.com

Jerry juga menyebut, sudah jelas Presiden Joko Widodo mendukung Airlangga dalam perebutan ketua umum Partai Golkar.

Dia yakin Bamsoet bakal sulit menandingi Airlangga. Dengan empat jatah menteri ditambah 1 Wakil Menteri, menurut dia, itu adalah bukti kepercayaan Jokowi pada Airlangga.

Terlebih, katanya, kunci utama Presiden Jokowi masih mendukung Airlangga terlihat saat mantan Wali kota Solo ini menyampaikan pidatonya pada HUT Golkar. Dimana kata Jerry, Jokowi sempat melempar pujian kepada Airlangga dengan menyebutnya sebagai 'ketum top'.

"Airlangga tipikal Jokowi, yakni orangnya cool atau adem. Pak Jokowi tidak terlalu suka dengan orang yang kepedean besar atau over confidence," kata ini.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Bunda Mulia Silvanus Alvin menambahkan, Bambang Soesatyo melanggar etika politik, bila tetap ngotot maju sebagai ketua umum Golkar di Munas nanti.

Terlebih, Bamsoet sudah diberi jalan mulus untuk mendapatkan kursi sebagai Ketua MPR RI berkat campur tangan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar. "Ini tentu Bamsoet melanggar secara etika politiknya," ujarnya.

Namun, kata Alvin, tidak ada sanksi yang bisa dikenaian ke Bambang Soesatyo. Hanya, itu tergantung dari pembahasan awal antara Bambang dan Airlangga ketika itu.

"Dengan adanya penguat bukti maka implikasinya Bamsoet bisa kehilangan kepercayaan dan berujung tidak akan ada yang memilih dia," ucapnya.

Jerry Massie mengatakan, jika Bambang Soesatyo tetap maju sebagai calon ketum Partai Golkar, berarti dia memainkan politik ingkar janji.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News