The Big Three Kehabisan Waktu
Gagal Dapatkan Paket Bantuan USD 25 Miliar
Kamis, 20 November 2008 – 15:41 WIB

The Big Three Kehabisan Waktu
''Ini bukan sekadar nasib Detroit, tetapi lebih luas dari itu. Kami bicara soal penyelamatan ekonomi AS dari bencana kolaps,''kata Wagoner dalam hearing di depan Komite Perbankan Senat AS Selasa.
Baca Juga:
''Industri kami (otomotif) perlu bantuan untuk mengatasi masalah finansial saat ini,'' lanjutnya. Dia membeber kesulitan yang dialami industri otomotif bukan karena kegagalan manajemen, tetapi dampak kian parahnya krisis finansial global.
Pendapatnya didukung CEO Chrysler LLC Robert Nardelli maupun CEO Ford Alan Mullaly. ''Bailout akan menjadi alternatif dengan biaya lebih rendah dibandingkan kerusakan akibat kebangkrutan industri otomotif,'' kata Nardelli. Sebagai bukti pengorbana mereka untuk mendapat bantuan pemerintah federal, Wagoner dan Nardelli bahkan menyatakan bersedia gajinya dipangkas menjadi tinggal USD 1 (sekitar Rp 11.500).
Chrysler pernah mendapat bailout dari pemerintah federal pada 1979 berupa pinjaman senilai USD 1,2 miliar. Perusahaan itu akhirnya melunasi pinjaman plus bunga lebih cepat dari jadwal. CEO-nya saat itu Lee Iacocca dikurangi gajinya hingga tinggal USD 1.
WASHINGTON - Tiga produsen otomotif paling besar di AS tak cukup mampu meyakinkan Kongres soal kelangsungan bisnisnya. Upaya General Motors (GM),
BERITA TERKAIT
- Marga Trans Nusantara Terus Tingkatkan Kualitas Jalan Tol Kunciran–Serpong
- Pelindo Terminal Petikemas Targetkan Perpindahan ke Makassar New Port Tuntas 2027
- Krakatau Steel Mencatatkan Pendapatan Rp 15,42 Triliun Pada 2024
- Lewat New BIONS, BNI Bidik Investor Muda Kelola Investasi
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Rabu 7 Mei 2025 Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- Kini Indonesia Punya Mobil Listrik Merek Nasional, Begini Penampilannya