The Jokowi Center: Jangan Memusuhi Sukarelawan dan Rambut Putih
Setelah pilpres berlalu, kata Teuku Neta, kenapa kegiatan silaturahmi semacam itu diharamkan. Terlebih, sebelumnya Jokowi juga hadir dalam beberapa kegiatan sukarelawan dan tidak ada suara sumbang dari PDIP.
“Dari judul kegiatan saja maknanya sangat mulia, 'Gerakan Nusantara Bersatu', di sela kegiatan ada penyerahan bantuan untuk korban bencana gempa Cianjur,” katanya.
Dia meyakini bahwa tidak ada rapat tertutup yang membahas permintaan jabatan atau bagi-bagi proyek dalam kegiatan tersebut, baik sebelum acara maupun setelahnya.
Teuku menilai bahwa tidak perlu menyebut Jokowi dijebak dan dipaksa hadir sehingga seolah-olah kehadirannya karena ada todongan.
“Yang diundang dan yang hadir sama-sama senang dengan kesuksesan acara itu, tidak ada jebakan, dipastikan acara itu tidak menganggu apalagi menurunkan kewibawaan Presiden Jokowi,” katanya.
Dia menyebut sukarelawan pernah berjuang, bersungguh-sungguh berkerja, tanpa lelah untuk kemenangan di Pilgub DKI serta Pilpres 2014 dan 2019.
“Sukarelawan tetap setia sampai saat ini, harusnya diapresiasi, bukan memusuhi sukarelawan dan 'rambut putih',” pungkas dia. (cuy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Teuku Neta Firdaus selaku Direktur Eksekutif The Jokowi Center turut mengomentari pernyataan dari Presiden Joko Widodo soal pemimpin berambut putih.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Megawati Minta Kader PDIP Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Pilgub Banten 2024: Dimyati Natakusumah Mendaftar di 4 Parpol Termasuk PDIP
- Megawati Kumpulkan Kader Pusat hingga Daerah di Jakarta, Berikan Instruksi Penting