Tiada Hari Tanpa Panen di Yogyakarta

Tiada Hari Tanpa Panen di Yogyakarta
Panen padi di Yogyakarta. Foto: Humas Kementan

“Beberapa kelompok tani sudah bersedia, dan tadi sudah diawali di Bantul,” jelas Kepala Balitbangtan.

Ditambahkan, mengenai pentingnya mandiri benih berkaitan dengan pencapaian swasembada pangan dan kesejahteraan petani.

“Dengan mandiri benih ini bisa mempercepat penggunaan varietas unggul baru, tidak ketergantungan dengan benih lain dari luar, selain itu juga mampu menambah pendapatan petani penangkar benih,” tambah Kepala Balitbangtan.

Kebutuhan benih untuk DI Yogyakarta sendiri diperkirakan sebanyak 75 ton dan Balitbangtan siap untuk mendukung pemenuhan kebutuhan benih tersebut.

Hal lain yang menarik adalah kehadiran BULOG dalam panen ini. Dengan kehadiran BUMN pangan tersebut diharapkan hasil panen yang melimpah di bulan Januari hingga Maret 2018 ini dapat langsung diserap sesuai target yang ditetapkan oleh pemerintah untuk keamanan stok pangan nasional.

Selain itu, serapan gabah oleh BULOG ini juga mampu memberi jaminan kepada petani untuk mendapatkan harga penjualan gabah yang menguntungkan. Di dua lokasi panen di DI Yogyakarta sendiri, BULOG menyerap dengan harga Rp. 5.000 per kilogram.(jpnn)


Kepala Balitbangtan Dr. Muhammad Syakir kembali melanjutkan safari panen di dua lokasi di Yogyakarta, yakni Desa Argomulyo dan Desa Srihardono.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News