Tiang Pancang Tak Cocok untuk Busway

Tiang Pancang Tak Cocok untuk Busway
Tiang Pancang Tak Cocok untuk Busway
RENCANA memanfaatkan tiang pancang monorel untuk dilanjutkan sebagai jalur bus Transjakarta mengundang cemooh di kalangan DPRD DKI. Pasalnya, secara kasat mata konstruksi tiang pancang itu tidak dirancang untuk busway.

Bahkan ide menggunakan tiang pancang monorel untuk proyek busway dinilai tidak akan mengatasi persoalan kemacetan di ibu kota. Ketua Komisi D (bidang pembangunan) DPRD DKI, Zainudin menegaskan, rencana pemanfaatan tiang pancang monorel yang programnya mangkrak beberapa waktu belakangan ini sangat tidak tepat untuk busway. “Gak tepat itu, justru memiliki risiko tinggi. Sistem elevated jangan gunakan tiang itu, tidak cocok,” ujar dia, Senin (14/3).

Apabila busway dirasakan efektif untuk mengatasi persoalan transportasi Jakarta, sambung politisi asal Partai Golkar itu, maka diperlukan solusi jitu selain menggunakan tiang pancang monorel yang terbengkalai. “Perlu difikirkan jangka panjang. Bisa saja dengan memperluas pembangunan jalan layang. Bisa diperuntukan kebutuhan lalu lintas jalan selama 15 hingga 30 tahun ke depan. Kalau perlu sebanyak dua susun,” tutur Zainudin.

Karena itu, dirinya mengingatkan Pemprov DKI agar bisa membuat perencanaan yang lebih baik daripada memanfaatkan tiang pancang monorel untuk busway. “Tiang pancang yang sudah ada saat ini sebaiknya dimaksimalkan saja dengan melanjutkan pembangunan monorel. Jangan sampai dilaksanakan kajian hanya untuk menghabiskan anggaran saja. Menggunakan tiang ancang monorel untuk busway merupakan fikiran mubazir,” tandas dia.

RENCANA memanfaatkan tiang pancang monorel untuk dilanjutkan sebagai jalur bus Transjakarta mengundang cemooh di kalangan DPRD DKI. Pasalnya, secara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News