Tiba di Kuala Lumpur, Kaesang Langsung Diserbu PMI untuk Swafoto

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep diserbu para Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk swafoto (selfie) saat hendak menghadiri pertemuan dengan relawan dan kader PSI di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (21/1).
Kaesang yang didampingi istri, Erina Gudono, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni dan calon legislatif PSI untuk Dapil Jabar 6, Badai, tiba di Gedung WTC, Kuala Lumpur, sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung diserbu para PMI untuk swafoto, sebelum memasuki lokasi Giring Delapan Center (G8C).
Putra Presiden Joko Widodo itu menerima permintaan swafoto dari para PMI satu per satu.
Selain berswafoto, Kaesang juga mendengar berbagai aspirasi dari PMI yang bekerja di Malaysia seperti sulitnya pembuatan dokumen, pelayanan KBRI di Kuala Lumpur, hingga sulitnya akses kesehatan.
Kaesang dijadwalkan memberikan pengarahan saat bersilaturahim dengan G8C dan juga mendengar aspirasi dari para PMI.
Kuala Lumpur menjadi persinggahan safari politik Kaesang setelah sebelumnya berkunjung ke Tarakan, Kalimantan Utara, Bandar Lampung, Lampung, dan Padang, Sumatera Barat.
Kampanye tersebut dilakukan untuk memperkenalkan PSI ke seluruh provinsi di Indonesia dan membantu pemenangan Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024.
Kaesang berharap kampanyenya kali ini dapat membuat PSI semakin dikenal publik sehingga bisa lolos ke parlemen setelah gagal pada Pemilu 2019.
Kuala Lumpur menjadi persinggahan safari politik Kaesang setelah sebelumnya berkunjung ke Tarakan, Kalimantan Utara, Bandar Lampung, Lampung, dan Padang
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Budayakan Berbagi, TIKI Gelar Donor Darah
- 45 PMI Dipulangkan dari Malaysia Melalui Pelabuhan Dumai, Ada yang Sakit Kulit
- Pemkot Kediri Minta Maaf soal Kesalahan Penulisan Jabatan Kaesang Pangarep
- Ahli Waris PMI yang Meninggal di Korsel Dapat Santunan Rp 85 Juta
- Politikus PSI Kevin Wu: PIK Tumbuh Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Religi dan Ruang Toleransi di Jakarta