Tidak Mudik, Pengendalian Diri yang Berbuah Berkah

Oleh: Bambang Soesatyo (Ketua MPR RI)

Tidak Mudik, Pengendalian Diri yang Berbuah Berkah
Ketua MPR MPR RI Bambang Soesatyo. Foto: Humas MPR RI

Selain faktor pandemi, Puasa Ramadan tahun ini dilaksanakan ketika kehidupan bersama masih dibayangi gangguan alam yang cukup ekstrim. Curah hujan masih terbilang tinggi dan gempa bumi yang setiap saat terjadi dimana-mana.

Faktor gangguan alam ini bisa saja membuat perjalanan mudik menjadi sangat tidak nyaman, sehingga memaksa setiap orang untuk mengendalikan diri.

Totalitas pengendalian diri sejatinya selalu berbuah berkah. Dan, dari keberhasilan bersama mengendalikan diri untuk tidak mudik, pasti akan juga berbuah berkah. Dalam konteks memutus rantai penularan Covid-19, kesediaan semua elemen masyarakat untuk tidak mudik lebaran tahun ini pasti sangat signifikan kontribusinya dalam menekan laju penularan Covid-19.

Fakta dan data terdahulu setidaknya bisa dijadikan acuan. Ketika dalam periode libur panjang pergerakan masyarakat tak terkendali, konsekuensinya adalah lonjakan jumlah kasus baru Covid-19. Maka, imbauan tidak mudik pada momentum Lebaran 2021 merupakan bentuk lain dari langkah pemerintah mengendalikan pergerakan atau mobilitas masyarakat.

Pada periode libur Idul Fitri 2020, kenaikan kasus harian mencapai 93 persen dengan tingkat kematian mingguan hingga 66 persen. Pada periode libur panjang 20-23 Agustus 2020, lonjakan kasus baru mencapai 119 persen dengan tingkat kematian mingguan naik hingga 57 persen.

Pada libur panjang 28 Oktober - 1 November 2020, lonjakan kasus covid-19 mencapai 95 persen dengan tingkat kematian mingguan mencapai 75 persen. Dan, pada periode libur 25 Desember 2020 - 3 Januari 2021, kenaikan jumlah kasus harian mencapai 78 persen dengan tingkat kematian mingguan hingga 46 persen.

Saat masyarakat bersiap menyongsong bulan Ramadhan 2021, tambahan jumlah kasus baru per hari mulai menurun pada kisaran 4.000 - 5.000 kasus. Bandingkan dengan catatan sepanjang Januari 2021 yang mencapai kisaran 14.000 - 15.000 kasus baru per hari. Selain itu, jumlah pasien yang sembuh pun cenderung meningkat.

Pada 1 Maret 2021, sebanyak 1.151.915 atau 85,88 persen dari total pasien dinyatakan sembuh. Dan per 15 April 2021, jumlah pasien sembuh naik menjadi 1.438.254 atau 90,5 persen dari total pasien.

Karena kehendak baik semua elemen masyarakat untuk tidak mudik, biarlah Puasa Ramadan hingga libur merayakan IdulFitri tahun 2021 ini menjadi berkah yang akan mempercepat berakhirnya krisis kesehatan di dalam negeri akibat pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News