Tidak Pernah Menyesal Pindah Schalke

Tidak Pernah Menyesal Pindah Schalke
Tidak Pernah Menyesal Pindah Schalke
Namun, bagi manajemen Real mempertahankan Raul juga sedikit dilematis. Bukan rahasia lagi, Raul sering menjadi ganjalan pelatih untuk membangun soliditas tim. Sebagai pemain senior dengan karisma luar biasa, dia dihormati banyak pemain muda. Bahkan, jika figur sang pelatih kalah karismatis, pemain baru biasanya lebih menghargai Raul ketimbang dirinya entrenador tersebut.

   

Itu paling tampak pada saat-saat terakhir Raul di Bernabeu, yakni musim lalu. Dia sering terlibat bentrok dengan entrenador Manuel Pellegrini. Penyebabnya aslinya tidak pernah diungkap ke media. Tapi saat itu Raul memang tidak setuju dengan sejumlah keputusan Pellegrini, dan mengajak pemain lain untuk menentang pelatih asal Cile tersebut. Salah satunya adalah Guti, yang notabene rekan seangkatan dan teman dekat Raul. Bahkan, manajemen sempat ikut terpengaruh.

   

Alhasil, di saat-saat akhir itu, keberadaannya justru menjadi duri dalam daging buat Real. Di sisi lain, Los Blancos sangat ingin mengakhiri paceklik trofi. Sempat menyatakan ingin pensiun, Raul akhirnya memilih menerima tawaran Schalke. Pada konferensi pers perpisahannya, dia menyatakan akan kembali ke Real. 

   

"Saya masih menjadi pemain sepak bola, dan saya akan terus bermain. Itu yang membuat saya pergi," tuturnya. "Tapi saya akan selalu loyal kepada Real. Kapanpun klub membutuhkan, saya akan kembali. Untuk posisi apapun, saya akan mencoba mendedikasikan waktu saya buat Real," janjinya. (na)

Raul Gonzalez menjadi ikon Real Madrid selama 15 musim. Namun, ending kebersamaannya dengan klub ibukota Spanyol itu terbilang pahit. Korban ambisi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News