Tidak Tamat SD Mampu Kumpulkan Rp 1,8 M secara Cepat
"Besarannya bervariasi, mulai dari Rp 30 juta hingga Rp 800 juta. Total kerugian yang dialami korban mencapai Rp 1,8 miliar," lanjut Bayu.
Mantan kasat Reskrim Polres Malang ini mengatakan agar korban tidak curiga, Riskiyah menggunakan uang korban untuk membayarkan keuntungan 10 persen yang ia janjikan.
Namun, proses pembayaran tersebut hanya dilakukan selama tiga bulan saja, setelah itu setoran macet.
Saat korban menanyakan kepada Riskiyah terkait macetnya setoran itu, ibu satu anak ini terus berbelit.
"Karena tidak ada kepastian, korban merasa ditipu hingga melaporkan kasus ini kepada kami," jelasnya.
Saat diperiksa penyidik, Riskiyah mengaku sudah menjalankan bisnisnya ini selama tiga tahun. Namun dia membantah jika dialah yang menjadi otak dari binsis investasi bodong ini.
Sebab setelah mendapatkan setoran dari para korbannya, dia menyetorkan uang tersebut kepada wanita berinisial MU yang kini buron (DPO).
Dari hasil setoran itu, dia memperoleh keuntungan selama tiga tahun terakhir sebesar 10 persen.
Riskiyah, 31, perempuan yang tidak tamat SD, pengin kaya dengan cara cepat.
- Nasabah WanaArtha Life Meminta Keadilan dan Berharap Uang Investasi Kembali
- Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Pinjol Berkedok PNM Mekaar
- Modus Arisan dan Investasi, IRT di Purwakarta Tipu 580 Orang hingga Rp1 Miliar
- Mbak Eno Si Dukun Palsu Kantongi Uang Miliaran, Modusnya Tak Biasa
- PKPU Menjadi Harapan Terakhir Untuk Kembalikan Dana Nasabah PT Fikasa Group
- Komplotan Diduga Komunitas LGBT Beraksi di Pekanbaru, Jerat Korban Lewat Aplikasi Kencan