Tiga Buku dari Dahlan Iskan
Kamis, 01 Maret 2012 – 06:09 WIB
Mengenai tiga bukunya, Dahlan mengatakan ada ceritanya sendiri. Untuk Ganti Hati serta Dua Tangis dan Ribuan Tawa, sebenarnya tidak ada niat untuk menjadikan itu sebagai buku. Tulisan tentang kisah dia dalam menjalani transplantasi hati di Tiongkok tersebut dipicu kekhawatirannya atas kemungkinan perubahan setelah ganti hati.
Baca Juga:
’’Saat itu saya khawatir, jangan-jangan setelah ganti hati kemampuan menulis saya hilang. Maka, beberapa hari setelah operasi saya minta laptop ke istri, kemudian nulis. Eh, ternyata kok masih bisa nulis seperti dulu,’’ katanya. Tulisan itu selanjutnya dimuat secara bersambung di Jawa Pos, kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku.
Mengenai buku Dua Tangis dan Ribuan Tawa, awalnya itu merupakan CEO Note yang ditulis Dahlan ketika menjadi Dirut PT PLN. CEO Note itu ditulis sebagai jembatan komunikasi antara pimpinan PLN dan puluhan ribu karyawannya. ’’Awalnya, CEO Note itu beredar di lingkup internal PLN, tapi akhirnya menyebar keluar dan kini diterbitkan menjadi buku,’’ tuturnya.
Nah, buku ketigalah yang benar-benar dipersiapkan Dahlan untuk menjadi sebuah buku. Tidak Ada Yang Tidak Bisa merupakan tulisan Dahlan tentang kisah Karmaka Surjaudaja, pendiri Bank NISP (kini OCBC NISP) yang juga bernasib sama dengan Dahlan, menjalani transplantasi hati. ’’Bahkan, Pak Karmaka ini lebih dramatis karena beliau menjalani dobel transplantasi. Yakni, ganti hati dan ganti ginjal,’’ katanya. (owi/c4/nw)
JAKARTA – Dahlan Iskan terus mencatatkan namanya dalam daftar penulis buku best seller di Indonesia. Kali ini, menteri badan usaha milik negara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Para Siswa SMP Avicenna Dinilai Tampil Keren di TEDx Youth Event
- Ini Identitas 3 Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangsel
- Lestari Moerdijat Sebut Harkitnas Momentum Menyatukan Kekuatan Setiap Anak Bangsa
- Bagaimana Kondisi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD? Begini Penjelasan Brigjen Hariyanto
- Hendak Tawuran, Lima Remaja di Senen Ditangkap Polres Metro Jakarta Pusat
- Maruarar Sirait dan Sejumlah Tokoh Aktivis Menginisiasi Pemberian Penghargaan Kepada Akbar Tandjung