Tiga Hotel Tiga Malam

Oleh Dahlan Iskan

Tiga Hotel Tiga Malam
Dahlan Iskan menyaksikan turis Eropa mengenakan abaya di Masjid Hariri, Beirut, Lebanon. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Hari kedua saya pindah hotel. Tepatnya: terusir. Ke dekat Selat Bosphorus. Dapat hotel apa boleh buat: Swissotel. Yang mewah sekali. Menghadap ke Selat Bosphorus.

Adanya hanya itu. Semua hotel kebanjiran tamu tahun baru.

Saya nikmati saja: gym-nya. Yang layar di sepeda pancalnya bisa untuk apa saja: Instagram, Facebook, email dan membuka YouTube. Satu jam tidak terasa.

Saya jadi ingat ketika di Izmir. Juga terpaksa. Dapat Swissotel. Yang juga sangat mewah. Yang juga saya nikmati gym-nya: gym terbesar yang pernah saya lihat di dunia.

Sampai saya hitung ruangnya: ada ruang khusus sepeda balap. Dengan 20 sepeda berjajar. Ada ruang khusus sepeda pancal. Ruang treadmill. Alatnya dijajar sampai sejauh 120 langkah kaki saya.

Ada ruang dengan alat-alat canggih yang berat: untuk body building. Bagi yang muda-muda.

Ada ruang untuk yoga. Dengan bola-bola besar. Sebanyak itu: 24 bola.

Ada studio-studio yoga yang lebih kecil. Ruang khusus latihan beban. Ada kolam renang indoor dan outdoor. Ada segala macam alat jungkir balik. Segala macam alat getar.

Sudah lebih seribu tahun tidak ada orang Turki yang berani nembangun masjid dengan enam menara. Hanya Recep Erdogan yang punya nyali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News