TikTok Shop Dilarang, Ketua SHW Center Merespons, Tegas
“Saya kira, Tiktok Shop, dengan sumber daya finansial yang besar mampu menawarkan produk dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan UMKM lokal. Ini jelas tidak fair,” tegas Hardjuno.
Hardjuno menegaskan model bisnis yang dipakai TokTok ini menciptakan ketidaksetaraan dalam persaingan bisnis.
UMKM seringkali kalah dalam mempertahankan pangsa pasar mereka.
“Jujur, kami sebagai pelaku usaha kecil di Indonesia kalah bersaing. Omzet kami turun signifikan sebagai akibat persaingan dengan produk-produk yang dijual dengan harga sangat murah melalui Tiktok Shop,” tuturnya.
Hal ini, kata Hardjuno mengonfirmasikan model dagang ala TikTok Shop ini menjadi ancaman terhadap UMKM makin nyata.
‘Tiktok Shop ini menjadi predator bagi kami usaha kecil,” tegasnya.
Oleh karen itu, dia menyerukan keadilan dan keseteraan dalam persaingan bisnis.
Caranya, pemerintah dapat mengembangkan aturan yang lebih tegas dalam mengatur praktik perdagangan melalui platform social commerce, termasuk masalah perdagangan lintas batas dan perpajakan.
Founder sekaligus Ketua Yayasan SHW Center Hardjuno Wiwoho merespons keputusan Mendag Zulkifli Hasan melarang layanan perdagangan online melalui TikTok Shop.
- Sarwendah Menahan Tangis Saat Ungkap Kondisi Psikologis Anak Gegara Sering Difitnah
- Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemerintah Harus Evaluasi Kegiatan Wisata Siswa
- Alvin Lim Minta Pemerintah Tinjau Ulang Penilaian Buruk ke Al-Zaytun
- Setelah Ditekan, TikTok Melayangkan Gugatan ke AS
- Disebut Sewa Buzzer, Bea Cukai Berkomentar Begini, Tegas
- Twitch Merilis Fitur Baru Serupa Instagram dan TikTok