Tim Ekspedisi Temukan Metode yang Tepat Melistriki Ratusan Desa di Papua

Tim Ekspedisi Temukan Metode yang Tepat Melistriki Ratusan Desa di Papua
Relawan Tim Ekspedisi Papua Terang bersama masyarakat setempat. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Rasio elektrifikasi di Papua dan Papua Barat masih tertinggal dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia. Data yang dipaparkan Direktur Bina Program Kelistrikan KESDM Jisman S, untuk mencapai Rasio Desa Berlistrik (RDB) 100% di Provinsi Papua dan Papua Barat pada 2020 nanti, masih ada 414 desa dengan 78.000 rumah yang harus dilistriki.

Data Kementrian ESDM menyebut, Rasio Desa Berlistrik (RDB) di Provinsi Papua dan Papua Barat saat ini adalah 98,3%, yang dicapai melalui kontribusi PLN (48,5%), program LTSHE (Lampu Tenaga Surya Hemat Energi) dari Kementrian ESDM dan listrik swadaya inisiatif pemda-pemda setempat. Sementara tingkat RE nasional PLN yang mencapai 98,86%.

PLN berencana mengakhiri kegelapan malam di Papua dengan melistriki 1.724 desa di sana. Dengan demikian, target besarnya pada akhir 2020 rasio elektrifikasi nasional mencapai 99,9%. Untuk mewujudkan rencana besar tersebut, langkah awal yang diperlukan adalah merancang survei untuk memetakan sIstem kelistrikan yang tepat untuk perdesaan Papua.

Salah satu langkah yang ditempuh adalah menggandeng kelompok mahasiswa pencinta alam (Mapala) dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Cendrawasih, LAPAN dan TNI AD. Berbagai institusi tersebut dipersatukan ke dalam tim Ekspedisi Papua Terang (EPT).

Terobosan PLN tersebut rupanya berbuah gemilang. Dari target survey 415 desa, tim EPT mampu memetakan sIstem kelistrikan yang akan dibangun di 841 desa di Papua dan Papua Barat.

Hasil gemilang itu tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tim survei harus menempuh perjalanan panjang menggunakan pesawat terbang, mobil dan diakhiri dengan jalan kaki berjam-jam melalui hutan lebat, gunung tinggi, sungai dalam dan ngarai nan terjal.

Salah satunya seperti yang dialami Simson Donyadone, mahasiswa program D3 Teknik Elektro Universitas Cendrawasih, Jayapura. Simson tercatat sebagai relawan Tim Ekspedisi Papua Terang batch kedua pada September 2018.

Uniknya, meski lahir dan besar di tanah Papua, tepatnya di Dupapre, Jayapura, tetapi Simson belum pernah menjejakkan kaki ke kawasan pedalaman Papua. Mahasiswa 19 tahun itu mengaku bersyukur dapat mengikuti Ekspedisi Papua Terang pada September 2018 lalu.

PLN berencana mengakhiri kegelapan malam di Papua dan Ppaua Barat dengan melistriki ribuan desa di sana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News