Tiongkok Dituduh Mendalangi Peretasan Perusahaan Australia

Tiongkok Dituduh Mendalangi Peretasan Perusahaan Australia
Optus adalah salah satu perusahaan terbesar yang menjadi korban peretasan dalam beberapa bulan terakhir. (AAP: Bianca De Marchi)

Hampir 94.000 laporan kejahatan dunia maya diterima oleh lembaga penegak hukum dari individu dan perusahaan di seluruh negeri.

Angka ini mengalami peningkatan sebesar 23 persen dari tahun finansial sebelumnya – dengan rata-rata kerugian yang ditimbulkan oleh serangan terhadap perusahaan meningkat sebesar 14 persen.

Kerugian bagi usaha kecil yang terkena serangan siber rata-rata hampir A$30.000 pada tahun finansial 2020-21, meningkat menjadi hampir A$46.000 tahun lalu.

Laporan kejahatan dunia maya terbanyak datang dari Queensland dan Victoria di Australia.

"Queensland dan Victoria melaporkan tingkat kejahatan dunia maya yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan populasi mereka," bunyi laporan tersebut.

"Namun, rata-rata kerugian tertinggi yang dilaporkan terjadi pada korban di New South Wales (sekitar A$32,000 per laporan kejahatan dunia maya di mana kerugian finansial terjadi) dan Wilayah Ibu Kota Australia (sekitar A$29,000)."

Tiongkok dianggap pelaku utama

ASD mengatakan peretas dunia maya yang didukung negara terus mengancam perusahaan-perusahaan besar dan infrastruktur penting.

Pihaknya menuding Tiongkok sebagai pelaku utama serangan tersebut.

Semakin banyak warga Australia melaporkan telah menjadi sasaran para penjahat dunia maya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News