Tiongkok Mainkan Kartu Mahasiswa, Australia Langsung Kebakaran Jenggot

Tiongkok Mainkan Kartu Mahasiswa, Australia Langsung Kebakaran Jenggot
Tiongkok vs Australia. Foto: antara

jpnn.com, CANBERRA - Ekonomi Australia akan terpukul jika mahasiswa Tiongkok memperhatikan peringatan pemerintah untuk menjauh dari Negeri Kanguru itu.

Pendidikan internasional adalah penghasil devisa terbesar keempat bagi Australia, yakni senilai USD 26 miliar (sekitar Rp 368 triliun) per tahun.

Penghasilan dari sektor pendidikan internasional itu bahkan lebih penting bagi perekonomian Australia daripada hasil perdagangan daging sapi atau gandum, yang merupakan produk yang terkena larangan impor dan tarif impor Tiongkok pada bulan lalu.

Tiongkok adalah mitra dagang Australia yang paling penting dan negara pengirim siswa internasional terbanyak, yang menyumbang 37,3 persen dari 442.209 siswa luar negeri dalam pendidikan tinggi di Australia pada 2019, menurut data Departemen Pendidikan.

Pada Selasa (9/6), Kementerian Pendidikan Tiongkok memperingatkan para siswa negara itu untuk mempertimbangkan kembali ke Australia, dengan mengatakan telah terjadi serangkaian insiden rasis yang menargetkan orang-orang Asia selama pandemi virus corona baru.

Peringatan untuk para siswa itu mengikuti peringatan pekan lalu bagi wisatawan Tiongkok untuk menghindari perjalanan ke Australia.

"Kami dan universitas kami akan merasakan efeknya, jika kami melihat penurunan dalam jumlah siswa internasional," kata Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham kepada media.

Birmingham mengatakan hal itu juga akan menjadi kerugian bagi siswa Tiongkok dan dalam jangka panjang tidak akan memberikan hal yang positif untuk membantu lebih lanjut rasa saling pengertian antara kedua negara.

Ekonomi Australia akan terpukul jika mahasiswa Tiongkok memperhatikan peringatan pemerintah untuk menjauh dari Negeri Kanguru itu

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News