Tiongkok Siap Hukum Mati Para Perusuh

Tiongkok Siap Hukum Mati Para Perusuh
HUKUMAN MATI. Kerusuhan Etnis yang terjadi di Provinsi Xinjiang memaksa pemerintah Tiongkok bertindak tegas, dan mengancam akan menghukum mati para perusuh.
Han di salah satu jalan. Dua di antaranya berhasil lolos. Tapi, seorang warga Uighur dihajar dan ditendang hingga terkapar di jalan. Lusinan warga Han lainnya hanya menonton. Polisi baru membubarkan aksi pemukulan itu setelah seorang perempuan berusia 30-an tahun ikut menendang pria Uighur tadi.

Di kawasan lain di Urumqi, pada saat yang hampir bersamaan, sekitar 20 pria etnis Han bersenjata kayu dan batu memukuli seorang pria Uighur. Pemukulan berhenti ketika petugas keamanan datang.Etnis Han mencapai 91,5 persen dari sekitar 1,3 miliar warga Tiongkok. Di Xinjiang, wilayah gurun dan pegunungan yang berbatasan langsung dengan Asia Tengah, etnis Uighur yang berbicara dengan bahasa Turki berjumlah sekitar delapan juta atau hampor separo penduduk Xinjiang.

Karena memburuknya situasi di Xinjiang, Presiden Tiongkok Hu Jintao menunda kunjungan ke Portugal. Dia juga mempercepat jadwal lawatan di Eropa. "Kunjungan (ke Portugal) ditunda atas permintaan pemerintah Tiongkok menyusul situasi di Xinjiang," kata pejabat Portugal dalam pernyataannya kemarin.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengontak Kedubes Portugal di Beijing soal penundaan tersebut. Sebelumnya, Hu dijadwalkan di Portugal Jumat besok untuk kunjungan dua hari. Hu juga dijadwalkan terbang ke Roma, Italia, untuk menghadiri KTT G-8. Tapi, belum diketahui apakah jadwal itu dibatalkan atau tidak. (AFP/AP/dwi)

URUMQI - Ketegangan etnis di Urumqi, ibu kota Provinsi Xinjiang, memaksa pemerintah Tiongkok mengerahkan kembali banyak pasukan keamanan kemarin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News