Tiongkok Siap Hukum Mati Para Perusuh

Tiongkok Siap Hukum Mati Para Perusuh
HUKUMAN MATI. Kerusuhan Etnis yang terjadi di Provinsi Xinjiang memaksa pemerintah Tiongkok bertindak tegas, dan mengancam akan menghukum mati para perusuh.

Menurut Li, kedua kelompok etnis itu sama-sama bertanggung jawab dalam kerusuhan yang terjadi. "Beberapa kelompok kecil dari perusuh ditangkap polisi. Saat ini situasinya telah terkendali," ujarnya.Ribuan polisi dan pasukan keamanan berjaga di sejumlah jalan utama menuju kawasan permukiman etnis Uighur. Tentara juga siaga di lapangan utama di pusat Kota Urumqi, tempat kerusuhan kali pertama meletus Minggu lalu. Polisi membawa pentungan dan tameng. Sedangkan pasukan keamanan disenjatai senapan serbu dan bayonet.

Etnis Uighur beralasan bahwa kerusuhan Minggu lalu dipicu kematian dua warganya yang juga pekerja pabrik saat keributan di Shaoguan, selatan Tiongkok, pada 25 Juni lalu. Media pemerintah melaporkan, keduanya meninggal. Tapi, warga Uighur meyakini bahwa mereka tewas dibunuh.

Mereka pun mengecam bahwa pembunuhan itu bukti rendahnya kepedulian pemerintah terhadap etnis Uighur. Saat melancarkan protes Minggu lalu, warga Uighur mengaku dibubarkan polisi dan tentara pemerintah dengan gas air mata serta tembakan.

Meski pemerintah melaporkan situasi terkendali, kasus kekerasan masih terjadi kemarin. Tiga warga dari etnis Uighur dikejar massa etnis.

URUMQI - Ketegangan etnis di Urumqi, ibu kota Provinsi Xinjiang, memaksa pemerintah Tiongkok mengerahkan kembali banyak pasukan keamanan kemarin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News