Tiongkok Terus Serang Komite Nobel

Tiongkok Terus Serang Komite Nobel
Tiongkok Terus Serang Komite Nobel
BEIJING - Setelah kontroversi penganugerahan Nobel Perdamaian kepada pembangkang politik Tiongkok, Liu Xiabao, merebak, kemarin (17/10) pemerintah resmi berkomentar. Melalui corong media pemerintah, kantor berita Xinhua, Beijing menyatakan bahwa komite Nobel menafikan perkembangan perlindungan hak asasi manusia di Tiongkok dengan memberikan penghargaan kepada seorang kriminal.

   

Komentar resmi Beijing itu adalah yang pertama sejak aktivis demokrasi tersebut memenangkan Nobel pada 8 Oktober. Xinhua menjelaskan bahwa Partai Komunis Tiongkok telah berupaya mengembangkan perlindungan terhadap hak asasi manusia. "Dengan cara apa Liu berkontribusi terhadap pengembangan perlindungan hak asasi manusia kepada 1,3 miliar rakyat Tiongkok?" tulis Xinhua dalam editorialnya.

Harian Rakyat, yang dipublikasikan oleh Partai Komunis, juga melansir editorial berbahasa Tiongkok mengkritisi penghargaan Nobel. Dalam tulisan itu, pemerintah menyatakan bahwa penganugerahan Nobel tahun ini telah menyimpang dari gagasan awal pemberian penghargaan tersebut.

Liu, 54, divonis 11 tahun penjara atas kasus pembangkangan terhadap negara atau subversif. Komite Nobel di Oslo menganugerahkan penghargaan bidang perdamaian karena kampanye dan pembelaannya terhadap HAM serta reformasi politik di Tiongkok. Komite tersebut menilai bahwa pengadilan terhadap Liu terjadi karena dia menakhodai gerakan reformasi demokrasi hingga menulis Piagam 08 berisi tuntutan kebebasan berbicara serta memeluk agama di Tiongkok.

BEIJING - Setelah kontroversi penganugerahan Nobel Perdamaian kepada pembangkang politik Tiongkok, Liu Xiabao, merebak, kemarin (17/10) pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News