Titi Diminta Berhenti Memecah Belah Honorer K2

Titi Diminta Berhenti Memecah Belah Honorer K2
Titi Purwaningsih. Foto: istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Honorer K2 Indonesia Edy Kurniadi alias Bhimma meminta Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih berhenti menggiring opini publik. Apalagi memecah belah honorer K2 Indonesia dengan menyodorkan opsi pilih sana pilih sini.

"Ingat semua posisinya sama keluarga besar honorer K2 Indonesia yang lahir dari rahim sama PP 56/2012. Seharusnya berpikir logis dan realistis, kenapa kekuatan honorer K2 Indonesia pecah belah hingga saat ini?," tutur Bhimma kepada JPNN, Rabu (17/7).

Terpecah-pecahnya honorer K2, lanjutnya, gara-gara egosentris dan mempertahankan posisi Titi di PHK2I. Bhimma menegaskan tidak ada niat untuk mengganti posisi Titi, apalagi merebut PHK2I.

"Saya lebih baik mundur dari kepengurusan PHK2I secara terhormat daripada maju mempertahankan sebagai penjilat," tegasnya.

BACA JUGA: Kabar Terbaru Seputar Jadwal Rekrutmen CPNS dan PPPK Tahun Ini

Dia menambahkan, gagasan musyawarah nasional Linggarjati pada 26-27 hanyalah untuk melanjutkan perjuangan honorer K2 Indonesia yang masih belum jelas statusnya sampai saat ini. Seluruh honorer K2 yang terkotak-kotak dipersatukan kembali dan diselesaikan status hukumnya oleh pemerintah menjadi aparatur sipil negara (ASN) tanpa ada embel-embel yang lain.

"Sudab cukup saya dan teman-teman yang setia mendampingi perjuanganmu (Titi) selama lima tahun. Tidak ada satupun yg engkau hargai," ucapnya

"Anda sudah lulus PPPK, sekjen anda sudah lulus CPNS 2018. Sedangkan teman-teman yang lain kurang lebih 344 ribu belum jelas statusnya sampai saat ini. Apakah anda tidak sadar dengan yel-yel yang terus digaungkan dengan lantang. Honorer...No, PPPK...No, PNS...Yes," sambungnya.(esy/jpnn)


Bhimma meminta Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih berhenti menggiring opini publik. Apalagi memecah belah honorer K2 Indonesia dengan menyodorkan opsi pilih sana pilih sini.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News