Tito Tegaskan Pengerahan TNI-Polri ke Nduga untuk Melindungi Warga

Tito Tegaskan Pengerahan TNI-Polri ke Nduga untuk Melindungi Warga
Mendagri Tito Karnavian. Foto: Humas Kemendagri

jpnn.com, BOGOR - Mendagri Tito Karnavian menyatakan pengejaran terhadap Egianus Kogoya, pimpinan kelompok yang membantai 34 pekerja PT Istaka Karya pada 2018, sudah memakan sejumlah korban.

Dikatakan Tito, dalam pencarian kelompok Egianus, banyak juga anggota TNI maupun Polri yang gugur dan terluka tembak. Sehingga dia mempertanyakan siapa yang bisa menjamin peristiwa pembantaian tidak terulang lagi ketika dilakukan penarikan pasukan TNI-Polri dari Nduga, Papua.

"Kalau seandainya ada permintaan penarikan pasukan, pertanyaannya ada enggak yang bisa menjamin? Baik bupati, wakil bupati. Atau ada enggak yang bisa menjamin tokoh-tokoh di sana tidak akan terulang peristiwa bukan hanya pembantaian 34 orang itu," ucap Tito di Istana Bogor, Jumat (27/12).

Kalaupun ada yang menjamin tidak akan terjadi pembantaian di Nduga, kata Tito, lantas mau diapakan para pelaku yang telah menewaskan 34 pekerja PT Istaka Karya maupun korban lainnya. Apakah mau dilepaskan begitu saja.

Hal ini juga telah ditanyakannya kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat, namun tidak ada yang berani menjamin bahwa kekerasan oleh kelompok Egianus tidak akan terulang lagi.

Oleh karena itu, dia menyatakan keberadaan TNI dan Polri di sana juga untuk melindungi warga.

"Artinya kan harus ada perlindungan di sana. Jangan salah. Beberapa kelompok masyarakat ada yang takut. Baik pendatang maupun yang asli di situ pada takut mereka. Di mana perlindungannya? Ya dari negara, TNI dan Polri," kata mantan Kapolri ini. (fat/jpnn)

Mendagri Tito Karnavian menyatakan keberadaan TNI-Polri di Nduga, Papua untuk melindungi warga dari kelompok Egianus Kogoya.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News