TK Jualan Pancasila ke PDS

JAKARTA -Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufik Kiemas menyambut positif semangat Partai Damai Sejahtera (PDS) yang punya komitmen untuk menjadi partai tengah dan penyeimbang kekuatan demokrasi di Indonesia dimana masyarakatnya plural dan penuh keberagaman. Dia pun berharap PDS bisa kembali menjadi bagian kekuatan politik di DPR sehingga ikut terlibat dalam berbagai kebijakan dan penyusunan legislasi."Tentu kami merindukan PDS bisa kembali ke DPR. Dan saya yakin mereka bisa," kata Taufik seusai menerima jajaran Pengurus DPP PDS di ruang kerjanya, Gedung MPR/DPR, Jakarta kemarin.

Pertemuan Taufik dan PDS adalah dalam rangka audiensi pentingnya sosialisasi empat pilar bangsa yakni UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Kebhinekaan. Menurut Taufik, kehadiran PDS sebagai salah satu partai di Indonesia punya peran penting untuk tetap menjaga keberagaman. "Yang paling susah adalah mempraktekkan kebhinekaan. Tetapi itulah kewajiban kita bersama, karena kita besar karena perbedaan," ujarnya.

Meski berharap PDS bisa kembali ke Parlemen dalam Pemilu 2014 nanti, tetapi Taufik tidak mau ikut terlibat dalam wacana parliamentary treshould (PT) yang dianggap memberatkan partai kecil, termasuk PDS. Sebab, hal itu adalah ranahnya DPR sehingga tidak etis ketika MPR ikut berwacana. Bagi Taufik, yang terpenting adalah masing-masing partai punya kesamaan ideologi dan menempatkan Pancasila sebagai pilar dasar membangun bangsa.

Sementara itu, Ketua Umum PDS Denny Tewu menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan Taufik Kiemas. "Kita berharap Pak Taufik bisa melihat kami sebagai aset bangsa yang ke depannya bisa bersama-sama membangun bangsa melalui parlemen, maupun di luar parlemen," ungkapnya. Pada dasarnya, kata dia, PDS meskipun disadari sebagai partai yang berbasis umat kristiani tetapi sejak awal sudah menyatakan komitmennya sebagai partai terbuka. Bahkan, kata dia, kehadiran PDS akan semakin memperkuat ideologi bangsa ini semakin ke tengah. "Kita adalah partai penyeimbang yang dalam perjuangannya tidak mengatasnamakan agama, melainkan keadilan," katanya.