TKW Hilang di Riyadh, Keluarga Mengadu ke Demokrat

TKW Hilang di Riyadh, Keluarga Mengadu ke Demokrat
Acah (tengah) memegangi foto putrinya Karsih, usai bertemu Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR Jafar Hafsah dan Sekretaris FPD Saan Mustopa. Foto : Randy Tri K/JPPhoto
JAKARTA - Satu demi satu, keluarga yang merasa anggotanya tidak jelas nasibnya lantaran menjadi TKI di Arab Saudi terus mengadukan nasibnya. Adalah Ny Acah, perempuan berusia 67 tahun yang terpaksa mengadu ke Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR karena anak perempuannya yang bernama Karsih, tak jelas nasibnya sejak terlibat kasus di Riyadh pada 2007.

Acah bersama cucunya yang juga anak dari Karsih, menemui Ketua FPD DPR Jafar Hafsah dan Sekretaris FPD Saan Mustofa, Kamis (23/6) sore. Perempuan asal Kampung Pengaritan, Desa Pagadungan, Karawang, Jawa Barat itu mengaku tak bisa menghubungi Karsih sejak 2008.  "Karsih berangkat tahun 1999 ke Arab Saudi, di Riyadh. Sudah ingin pulang tapi tidak dipulangkan, katanya ditahan sama dundungan (majikannya)," ujar Acah yang didampingi Sekdes Pagadungan, Soedarto.

Sembari memegang foto Karsih, Acah dengan suara terisak memaparkan, putrinya yang merantau sebagai TKI itu dituduh meracuni anak majikan. Konon, mie instant masakan Karsih membuat anak majikan meninggal dunia. "Katanya ditahan polisi di sana selama empat  bulan. Setelah itu tidak ada kabar lagi," imbuh Acah.

Sekdes Pagadungan Soedarto menambahkan, Karsih berangkat ke Arab Saudi dengan sponsor PT Hasana Adhi Kreasi yang beralamat di Kalisari, Jakarta Timur. Namun kontak terakhir dengan Karsim dilakukan pada awal 2008. "Setelah itu tidak ada kabar lagi," katanya.

JAKARTA - Satu demi satu, keluarga yang merasa anggotanya tidak jelas nasibnya lantaran menjadi TKI di Arab Saudi terus mengadukan nasibnya. Adalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News