TNI Aceh Prioritaskan Literasi Digital bagi Prajurit, Tingkatkan Keamanan

Dia menyebut bahwa peran utama prajurit TNI adalah menjaga data yang memiliki nilai baik dalam dunia fisik maupun dalam dunia maya (cyberspace).
Untuk meningkatkan keterampilan digital prajurit TNI dalam melindungi perangkat dan data, penting untuk mengadopsi pendekatan pembelajaran sepanjang hayat dengan semangat lifelong learning.
Dalam kesempatan yang sama, Andri Johandri, seorang pakar keamanan digital, menyoroti fakta bahwa smartphone saat ini bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan sebuah komputer portabel yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas.
Oleh karena itu, tanggung jawab untuk menjaga keamanan data ada pada individu.
Andri menekankan risiko keamanan digital tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga pada seluruh unit atau satuan.
“Banyak penggunaan rahasia asing tanpa upaya standarisasi dan modifikasi pengaman tambahan, maka dari itu jaringan kita bisa saja dengan mudah disadap oleh pihak lain” tegasnya.
Dalam pertahanan negara, Andri menambahkan bahwa pengembangan dalam bidang pertahanan tidak hanya terbatas pada pelatihan fisik, melainkan juga digitalisasi.
Oleh karena itu, diperlukan peningkatan dalam kemandirian serta kemampuan personel TNI untuk memahami dan memiliki kemampuan dalam penggunaan serta perbaikan perangkat digital dalam konteks pertahanan nasional, sehingga tidak perlu bergantung pada pihak lain.
TNI Aceh memprioritaskan Literasi Digital bagi para prajurit, untuk meningkatkan keamanan
- TB Hasanuddin Soroti Sikap Galau TNI soal Letjen Kunto Arief
- Letjen Kunto Batal Dimutasi, Legislator: TNI Mudah Digoyah Urusan Politik
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo
- Berapa Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung? Ada Bukti Transfernya
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Tingkatkan Pertahanan Siber, Kasum TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Digital Intelijen Militer Singapura